PORTAL MAJALENGKA - Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mendorong pembangunan kawasan industri manufaktur yang lebih baik, tidak hanya meningkat secara kuantitas, akan tetapi juga kualitas.
Baginya, pembangunan kawasan ini tidak hanya menyerap tenaga kerja, modal, dan teknologi saja, namun juga mendorong pertumbuhan ekonomi negara.
Demikian diungkapkan Sugeng dalam RDP Komisi VII DPR RI dengan Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian dan Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII) di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis 19 Mei 2022.
Baca Juga: Merinding, Inilah Cerita Thread Sewu Dino yang Berkisah Tentang Praktik Santet 1.000 Hari
“Di samping menyerap tenaga kerja, modal capital, dan teknologi dan seterusnya, perluasan kawasan industri harus juga memperhatikan bagaimana industri-industri manufaktur yang didorong habis-habisan agar perkembangannya jauh lebih baik secara komposisi produk domestik bruto,” ucap Sugeng dikutip dari dpr.go.id.
Walaupun politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu bersyukur cadangan devisa Indonesia selama enam bulan terakhir meningkat, akan tetapi secara proporsi komposisi komoditas, perindustrian dinilai belum naik secara masif.
Di sisi lain, dalam sejumlah catatan yang ia terima, sektor industri manufaktur mengalami deindustrialisasi bahkan penurunan dalam komposisi produk domestik bruto.
Baca Juga: Konde Sakti Nyimas Kawunganten, Istri Sunan Gunung Jati Musnahkan Ular Siluman dan Buat Sumur Gede
“Betapa rentannya, ekspor komoditas itu cadangan devisa yang sempat menyentuh 141 miliar dolar AS, dalam dua minggu, anjlok sekitar 3 miliar dolar AS gara-gara pemerintah melarang ekspor CPO (crude palm oil). Ini kan juga menjadi bagaimana secara proporsional saja bahwa komoditas mendominasi itu juga ada titik rawannya,” terang legislator dapil Jawa Tengah VIII tersebut.