PAN-Golkar Usung Prabowo, PDIP: Fokus Membangun Soliditas dan Kerja Politik Akar Rumput yang Kuat

14 Agustus 2023, 16:15 WIB
Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah. (ANTARA/HO-PDIP) /

PORTAL MAJALENGKA - Kini peta politik semakin jelas ketika dua partai besar, PAN dan Golkar resmi menjatuhkan pilihannya untuk mengusung Prabowo pada Pilpres 2024.

Dengan tergabungnya PAN dan Golkar dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama partai Gerindra serta PKB, beberapa kubu lain kian fokus dengan koalisinya masing-masing. Salah satunya PDI Perjuangan yang mengusung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Menanggapi bergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam KKIR, Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan bahwa PDIP juga sudah menjalin kerja sama politik dengan partai lainnya.

Baca Juga: GOLKAR dan PAN Mantap Dukung Prabowo pada Pilpres 2024, Teken Surat Penerimaan Kerja Sama Politik

Saat ini menurutnya, tinggal memperkuat basis dukungan tersebut kepada Ganjar Pranowo sebagai Bakal Calon Presiden 2024

"Dengan kerja sama politik yang saat ini yang sudah terjalin antara PDI Perjuangan, PPP, Hanura dan Perindo, tentu kami akan makin menguatkan basis dukungan ini untuk dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai Bakal Caon Presiden 2024," kata Said pada Minggu, 13 Agustus 2023.

Said juga menambahkan bahwa bertambahnya dukungan kekuatan KKIR, PDIP tetap fokus, tidak terpengaruh. Sesuai pengalaman pada Pilpres 2014 pihaknya tetap optimis.

Baca Juga: Aksi Mogok Makan PRT di 6 Kota di Indonesia, RUU Perlindungan PRT Tersandera Kepentingan Politik

"Sebagai bahan cerminan, pada Pilpres 2014, pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla hanya diusung oleh PDI Perjuangan, PKB, Nasdem, Hanura dan PKPI. Walau saat itu dari sisi jumlah dukungan partai di pilpres kami kalah jauh," tutur Said.

Said menegaskan, dari pengalaman itu penting untuk PDIP untuk membangun soliditas dan kerja politik di akar rumput yang kuat.

"Namun, dengan soliditas dan kerja politik yang kuat di akar rumput terbukti pasangan Jokowi-JK justru mampu memenangkan pilpres dengan perolehan suara 53,15 persen, sementara Prabowo-Hatta 46,88 persen," lanjutnya.

Baca Juga: Daftar TV Digital Bersertifikat Kominfo Harga Terjangkau, Tidak Ribet Tinggal Klik Tonton

Karena itu, Said sangat menekankan pihak partainya untuk bekerja cerdas dan mengutamakan kepedulian ke akar rumput.

Said juga mengingatkan akan sejarah partai PDIP ini, bahwa nasibnya sejak dulu kerap sekali dikeroyok secara politik.

"PDI Perjuangan memiliki sejarah panjang sebagai partai yang dididik dan dibesarkan dengan terbiasa dikeroyok secara politik. Di masa orde baru kami mengalami hal itu, dan di masa Jokowi-JK, begitu pula saat ini," kata Said.

Baca Juga: TAK PUNYA MOBIL SIAGA, Ketua RT Desa Ligung Majalengka Lakukan Ini kepada Warganya yang Sakit Keras

Jadi menurut Said, segenap kader PDI Perjuangan sudah terbiasa mengalami pahit getirnya sejarah. Namun justru dari itulah terbentuk mental juang yang kuat.

Kendati demikian, lanjut Said, PDIP juga perlu waspada jangan sampai terlena dengan kekuasaan. Kader mesti ingat akan perjuangan yang telah dilalui selama ini.

Ia juga menyinggung bahwa Ganjar Pranowo juga punya dukungan dari partai-partai kuat lainnya yang juga punya basis kuat dan bagus.

Baca Juga: BISUL MEMBAWA DUKA, Berawal Penyakit Ringan yang Berujung Kematian, Majapahit kala Itu Ditinggal Penguasanya

"Ada PPP yang memiliki kekuatan barisan kiai dan santri yang teguh dalam jalan dakwah politik. Kita kawan seiring Partai Perindo yang memiliki jaringan kekuatan media, serta Partai Hanura yang punya kekuatan pendukung yang patut diperhitungkan, khususnya di luar Jawa," tutur Said.

Ganjar Pranowo juga diakuinya sebagai figur yang dicintai oleh masyarakat. Ganjar juga sosok figur yang memiliki banyak keunggulan komparatif. Ganjar telah mampu memimpin Jawa Tengah dengan baik, dan dinilai berkomitmen memberantas korupsi.***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Husain Ali

Tags

Terkini

Terpopuler