Membaca Latar Belakang Pemikiran Sunan Gunung Jati yang Sukses Menyebarkan Islam di Tanah Jawa

- 20 Maret 2022, 23:41 WIB
ILUTRASI keilmuan Sunan Gunung Jati yang menjadi modal menyebarkan ajaran Islam di wilayah tanah Jawa.
ILUTRASI keilmuan Sunan Gunung Jati yang menjadi modal menyebarkan ajaran Islam di wilayah tanah Jawa. /

PORTAL MAJALENGKA – Sunan Gunung Jati yang merupakan salah satu wali di tanah Jawa sekaligus pemimpin tanah Jawa saat itu, termasuk sosok ulama yang berhasil dalam misi dakwah dan pemerintahan.

Sekitar tahun 1470-an, Sunan Gunung Jati tidak hanya menyebarkan Islam di Tanah Jawa khususnya wilayah Cirebon. Namun juga mampu mendirikan kerajaan Cirebon dan merdeka dari kerajaan Sunda.

Semua itu dilakukan Sunan Gunung Jati tidak semudah yang dibayangkan. Namun harus ada bekal ilmu yang memumpuni dalam bidang agama maupun tata negara. Sehingga mampu menyebarkan Islam dan mengelola wilayah kekuasaan.

Baca Juga: CARA DAKWAH Sunan Gunung Jati Melalui Budaya Gamelan Saketan

Sunan Gunung Jati merupakan putra dari Syarif Abdullah dan Nyimas Rara Santang atau Syarifah Mudaim, yang merupakan putri dari Prabu Siliwangi.

Syarif Abdullah yang merupakan ayah dari Sunan Gunung Jati adalah ulama Mesir. Sehingga, masa kecil Sunan Gunung Jati dihabiskan di Mesir.

Setelah sang ayah meninggal, Sunan Gunung Jati diminta untuk menggantikan posisi sang ayah namun beliau menolak dengan alasan ingin melakukan perjalanan mencari Rasulullah SAW.

Sunan Gunung Jati pada akhirnya belajar agama di kota Mekah setelah kembali ke Mesir lepas perjalanan mencari Rasulullah SAW. Saat di Mekah, Sunan Gunung Jati belajar kepada Syaikh Najmurini Kubro dan Syaikh Abdullah Atoillah di Sadili.

Baca Juga: INFO Penerimaan Mahasiswa Baru Polbangtan dan PEPI, Hayo Daftar Biaya Ditanggung Pemerintah

Bukan hanya belajar agama kepada ulama-ulama Timur Tengah, Sunan Gunung Jati juga melakukan perjalanan keilmuan ke wilayah India, China, dan kawasan Nusantara.

Saat di wilayah Nusantara, Sunan Gunung Jati belajar kepada Syaikh Benthong di Karawang, Syaikh Nurjati, Syaikh Datuk Barul, Sunan Ampel, Kanjeng Eyang Syaikh Samsutabres, Syaikh Haji Jubah, dan belajar tarekat Annafsiyah pada Syaikh Datul Sidiq di Pasai.

Perjalanan keilmuan Sunan Gunung Jati yang diawali dengan ayahnya di Mesir dan beberapa wilayah di Timur Tengah sampai pada wilayah Nusantara, mampu membentuk karakter yang luwes dan bijak dalam menyikapi semua permasalahan.

Inilah yang kemudian menjadi modal Sunan Gunung Jati dalam menyebarkan Islam di Tanah Jawa khususnya wilayah Cirebon dan sekitarnya.

Baca Juga: Ini Humor Gus Dur yang Bikin Fidel Castro Terbahak-bahak Mendengarnya

Bukti keluwesan dan sikap toleran Sunan Gunung Jati adalah di wilayah Cirebon bukan hanya ada bangunan masjid, tapi Gereja, Vihara dan Kelenteng masih tetap berdiri. Meskipun wilayah Cirebon dan sekitarnya mayoritas beragama Islam. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: jurnal Patanjala


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah