Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Hanya Berlangsung 4 Jam

8 September 2020, 14:42 WIB
Ilustrasi pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan. /TATI PURNAWATI/PR

PORTAL MAJALENGKA - Pemerintah Kota Sukabumi tengah menguji coba Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBMtatap muka terbatas di Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Kegiatan tersebut diberlakukan di sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA), SMK dan MA.

Hanya saja proses pembelajaran di tengah ancaman pandemi wabah virus Covid-19, diberlakukan untuk sementara tidak menyeluruh.

Baca Juga: Kemenkeu Berikan Bantuan Pulsa, Cek Saldo Anda

Apalagi proses pembelajaran dengan waktu hanya empat jam.

Untuk pekan pertama hingga kedua, proses belajar KBM Tatap Muka terbatas hanya diikuti seluruh kelas 12.

Bila hasil evaluasi dinilai layak, maka proses KBM Tatap Muka dapat dilanjutkan pada kelas 11 dan 10.

Baca Juga: Bupati Majalengka Akan Berikan Satu Unit Damkar Bulan Ini

Diberitakan PikiranRakyat.com dalam artikel sebelumnya dengan judul Hanya 4 Jam dan 20 siswa per Kelas, Pembelajaran Tatap Muka Kelas 12 di Kota Sukabumi Diuji Cobakan, Pemberlakukaan protokol kesehatan secara ketat saat proses pembelajaran berlangsung. Bahkan proses pembelajaran dibatasi.

Mana setiap ruangan hanya diisi maksimal 20 orang saja.

"Dan aktivitas pembelajaran tatap muka untuk sementara hanya dua pekan. Kami memberikan materi pembelajaran dari jam 7 hingga jam 11," kata Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5, Kota Sukabumi, Asep Sukanta.

Baca Juga: Timnas U-19 Waspadai Set Piece Kroasia

Langkah antisipasi penyebaran, kata Asep Sukanta, para pelajar yang mengikuti proses pembelajaran diwajibkan memakai masker.

"Masker harus dipakai sejak dari rumah hingga proses pembelajaran usai," katanya.

Selain itu, kata Asep Sukanta, seluruh pelajar harus mematuhi protokol kesehatan lainnya. Termasuk menjaga jarak saat berada di areal sekolah hingga ruangan kelas.

Baca Juga: Jokowi Pastikan Bansos Berlanjut Tahun 2021

"Kamipun telah menyediakan tempat cuci tangan yang dilengkapi sabun, di hampir seluruh pintu masuk ruangan kelas," katanya.

Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Wilayah V, Jawa Barat, Nonon Winarni, mengatakan proses KBM Tatap Muka telah diberlakukan." Iya, sudah dimulai," katanya.

Hanya saja, kata Nonon Winarni, masih belum mengetahui jumlah sekolah yang memulai proses uji coba KBM Tatap Muka terbatas. "Kami akan mengecek ya," katanya.

Baca Juga: Tuntut Permintaan Maaf, Trump Sebut Biden “Bodoh”

Sebelumnya, Nonon Winarni mengatakan telah mengundang 28 kepala sekolah untuk dimintai informasi kesiapan pembelajaran dimulai.

"Mereka diminta proyeksi kesiapan pembelajaran tatap muka disekolahnya," kata Nonon Winarni.

Kendati menyangkut hak keadilan kesehatan, kata Nonon Winarni perlu kehati-hatian pembelajaran tatap muka dimulai, terkait kesehatan pelajar.

Baca Juga: Muncul Paguyuban yang Janjikan Uang dari Bank Swiss Resahkan Warga

Apalagi di lain, kata Nonon Winarni di pihak lain banyak orangtua cemas menginginkan pembelajaran dilakukan dirumah.

"Keselamatan diprioritaskan, tapi di sisi lain hak anak untuk mendapatkan pendidikan,"katanya.

Namun setelah memperoleh rekomendasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, kata Nonon Winarni, maka proses pembelajaran tatap muka dapat dilakukan.

Baca Juga: Selama Agustus Konsumsi BBM Meningkat, Potensial Tumbuhkan Ekonomi

"Setelah guru di test swab massal dan hasilnya diperoleh, maka pembelajaran dapat dilakukan," katanya.

Untuk proses pembelajaran, kata Nonon Winarni, akan terlebih dahulu dilakukan kajian. "Termasuk pola-pola pembelajaran nanti disekolah," katanya.(Ahmad Rayadie/PikiranRakyat.com)

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler