PORTAL MAJALENGKA - Pada tahun pembelajaran 2023/2024 Kali ini, seluruh sekolah dan madrasah di Indonesia tidak bisa lagi tawar menawar terkait Implementasi Kurukiulm Merdeka (IKM) di satuan pendidikan.
Salah satu yang melatar belakangi lahirnya Kurikulum Merdeka sendiri adalah persoaaln pada Pendidikan bangsa Indonesia, yang mana peserta didik mempunyai Kondisi dan kemampuan yang beragam tapi namun disuruh untuk mengerjakan tes / tugas yang sama.
Pada kenyataannya, setiap anak mempunyai Kecerdasan yang beragam dan bisa meraih suatu kesuksesan jika mendapatkan layanan pendidikan yang sesuai dengan potensi dan kecerdasannya masing-masing.
Baca Juga: BIKIN GREGET, Ekstra Kulikuler Unik di Salah Satu Sekolah Asal Majalengka dan Mampu Meraih Juara
Dalam implementasi kurukiulm merdeka ada jenis pembelajaran yang dikenal dengan istilah Pembelajaran terdiferensiasi, yakni pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, karakteristik, gaya belajar, dan kecepatan belajar setiap peserta didik.
Pembelajaran berdiferensiasi dilaksanakan dalam rangka mengakomodir dan menghargai perbedaan individual peserta didik. Karena Setiap peserta didik adalah unik dan Mereka memiliki bakat, minat, dan kecerdasan yang beragam.
Dengan bahasa lain Tidak mungkin mengajarkan ikan naik pohon atau mengajarkan gajah menyelam karena kondisi, kemampuan, dan tempat hidupnya berbeda.
Baca Juga: Fitur Baru WhatsApp Segera Rilis: Pesan Video Instan, Simak Nih Cara Kerjanya
Terdapat 4 strategi dalam pembelajaran berdiferensiasi supaya bisa berjalan dengan maksimal yakni Pertama Konten (isi materi), Kedua Proses ketiga Produk dan yang keempat adalah lingkungan.
Adapun Peran guru dalam Pembelajaran Berdiferensiasi yakni Dari Guru yang Mengajar Menjadi Memfasilitasi Pembelajaran, Dari Guru yang Dominan Menjadi Guru yang Membebaskan.
Materi Ini diusun Oleh Idris Affandi & Iis Holiah dan disajikan dalam kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka Madrasah Aliyah se Kabupaten Cirebon.***