Pemisahan Papua dari Indonesia di Bantu Provokator Negara Lain

- 2 Oktober 2020, 11:27 WIB
Ilustrasi Pasukan KKB Papua.
Ilustrasi Pasukan KKB Papua. /Facebook The TPNPB News

Tidak hanya itu, ia juga menyebut, Vanuatu memiliki obsesi yang berlebihan dan tidak sehat tentang bagaimana Indonesia harus bertindak atau memerintah negaranya sendiri.

Aksi tersebut merupakan tuduhan yang dianggap Indonesia sengaja digaungkan untuk mendukung separatisme.

Baca Juga: Umroh Dibuka kembali, Tiga Negara Ini Dilarang karena Penanganan Covid-19 Belum Maksimal.

Padahal, sejak 1945, Papua dan Papua Barat masih bagian dari Indonesia yang diputuskan secara final dan tidak dapat diubah.

Hal ini juga telah didukung dengan tegas oleh PBB serta komunitas internasional sejak beberapa dekade lalu.

“Prinsip-prinsip Piagam PBB yang jelas tidak dipahami Vanuatu adalah penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial,” ujar Silvany.

Baca Juga: PLN Kelebihan Suplai, Erick : Tidak Perlu Bangun Pembangkit Baru

Sementara itu yang terbaru terkait kabar dari Papua, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD menegaskan bahwa tidak ada negosiasi apapun terkait kemerdekaan Papua.

Hal tersebut setelah terjadi penembakan yang dilakukan kelompok KKB di kabupaten Intan Jaya, Papua menjelang peringatan khusus Papua pada 1 Desember.

"Tidak ada negosiasi apapun untuk mereka yang meminta kemerdekaan Papua." Tegas Mahfud MD seperti dikutip Zonajakarta.com dari Antara.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah