Ancaman Tsunami di Wilayah Selatan Jawa Hantui Masyarakat, Begini Tanggapan BMKG

- 27 September 2020, 21:18 WIB
Papan petunjuk jalur evakuasi bencana tsunami di Dusun Klatak, Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Papan petunjuk jalur evakuasi bencana tsunami di Dusun Klatak, Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. /Twitter/@BNPB_Indonesia//

Baca juga: Dibanding Resesi, Pengusaha Lebih Takut Pandemi Berkepanjangan

“Meskipun Kajian Ilmiah dan permodelan dapat menentukan potensi magnitudo maksimum gempa megathrust, pada kenyataannya hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi secara tepat dan akurat kapan dan dimana gempa akan terjadi,” ujar dia.

Pernyataan resmi BMKG melalui Instagram selanjutnya berbunyi, “Informasi potensi gempa kuat di Zona Megathrust seperti ini memang rentang memicu keresahan akibat salah pengertian.”

“Masyarakat lebih tertarik membahas kemungkinan dampak buruknya daripada pesan mitigasi yang mestinya harus dilakukan.”

Baca juga: Kabar Gembira, BST Diperpanjang Hingga Desember 2020, Cek di cekbansos.siks.kemensos.go.id

“Kecemasan publik akibat informasi potensi gempa megathrust Selatan Jawa muncul akibat salah paham. Para ahli menciptakan model potensi bencana, yang tujuannya untuk acuan mitigasi.”

“Tetapi masyarakat memahaminya seolah akan terjadi bencana besar dalam waktu dekat. Masalah KOMUNIKASI SAINS ini harus diperbaiki.”

Daryono pun memberikan pernyataan lengkap mengenai masalah komunikasi sains yang dimaksud.

Baca juga: Febri Diansyah Ungkap Alasan Pengunduran Dirinya dari Kepala Biro Humas KPK, Warganet Banjiri Twitt

"Pakar mencipta model potensi bencana, tujuan untuk acuan mitigasi. Tapi masyarakat memahaminya seolah itu akan terjadi besok pagi. Itulah masalah dalam sains komunikasi," katanya melalui Twitter @DaryonoBMKG, Minggu pagi.*** (Gita Pratiwi/Pikiran Rakyat)

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x