Pengamat Intelijen Berharap Gatot Bisa Ungkap Data Orang yang Selama Ini Dicurigai Sebagai PKI

- 25 September 2020, 14:03 WIB
Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.*
Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.* /ANTARA/Zuhdiar Laeis /

Menurutnya, dihapuskannya peristiwa G30S PKI dalam sejarah pada mata pelajaran sekolah menandakan memang gerakan tersebut tidak bisa dilihat bentuknya.

Ia menambahkan, bahwa gerakan itu dapat dirasakan.

Baca Juga: Kecewa Pembagian BLT, Jokowi Akan Rombak Jajaran Direksi BPJS Ketenagakerjaan

Atas dasar hal tersebut, lanjutnya, sejak menjabat sebagai Panglima Kostrad pada 2013-2014 kerap mengisi kuliah umum di berbagai kampus untuk melawan gerakan PKI gaya baru.

“Ini suatu hal yang sangat berbahaya,” kata Gatot Nurmantyo.

Dianggap berbahaya karena membuat generasi muda tidak percaya tentang adanya PKI.

Baca Juga: Usum Covid-19 Sat Reskrim Polres Majalengka Ngungkab Judi Togel Online

“Dan terbukti pada tahun 2017, sebanyak 90 persen lebih generasi muda tidak percaya adanya PKI,” katanya.

Gatot juga mengatakan bahwa setelah mendapatkan sejumlah data dan informasi terkait bangkitnya PKI gaya baru tersebut, ia yang waktu itu masih menjadi TNI langsung membungkusnya dengan proxy war.

Dengan data yang telah dihimpunnya, pada 10 Maret 2014 untuk pertama kalinya Gatot memberikan kuliah umum mengenai proxy war di Universitas Indonesia.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: PR Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x