Wapres : Santri Berperan Mendamaikan Dunia

- 16 September 2020, 07:28 WIB
Wapres RI KH. Ma'ruf Amin.*/dok. PR
Wapres RI KH. Ma'ruf Amin.*/dok. PR /

PORTAL MAJALENGKA – Menghadai penolakan 59 negara terhadap kedatangan warga Negara Indonesia, dibutuhkan diplomasi dan lobi yang intensif.

Diplomasi tersebut tidak cukup hanya dilakukan oleh pemerintah, tapi juga oleh seluruh elemen masyarakat khususnya yang berada di luar negeri.

Termasuk para santri yang berada di luar negeri, yang juga bisa mendukung kerja sama internasional yang dijalankan pemerintah. Santri bisa menggelar dialog yang mendukung demokrasi dan perlindungan hak-hak azasi manusia, termasuk kelompok minoritas.

Baca Juga: Lagi, Pangkas Birokrasi Pemerintah Bubarkan 13 Lembaga Negara

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong para santri Nahdlatul Ulama (NU) khususnya di luar negeri, meningkatkan diplomasi jalur kedua dan berkontribusi persoalan perdamaian dunia.

“Santri Indonesia yang memiliki potensi dan peduli terhadap masalah perdamaian dunia, perlu memberikan kontribusinya melalui second track diplomacy yang dilakukan aktor-aktor non-pemerintah,” kata Ma'ruf Amin.

Hal tersbeut disampaikan wapres dalam web seminar Rois Syuriah Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Antarnegara yang diselenggarakan secara daring, Selasa 15 September 2020.

Baca Juga: Setelah Waketum Gerindra, Kini Giliran Golkar yang Komentari Kebijakan Anies Baswedan

Diplomasi para santri Indonesia di luar negeri tersebut antara lain menyelenggarakan dialog antaragama, antarbudaya dan antarperadaban yang menjunjung Islam moderat dan toleran.

“Di era digital ini, diplomasi yang dimaksud tidak hanya berbentuk komunikasi langsung tetapi bisa melalui media elektronik dan cetak,” tambahnya.

Ma’ruf juga meminta agar seluruh santri dapat ikut berperan aktif dalam misi perdamaian dunia, seperti yang telah dilakukan pemerintah.

Baca Juga: Ini Bahaya Penggunaan Masker Scuba dan Buff

Antara lain mendukung kemerdekaan Palestina, mendorong perdamaian di Afganistan, serta membantu penyelesaian krisis kemanusiaan di Rakhine State dan Filipina Selatan.

“Peran ini dibutuhkan untuk memperkuat inisiatif-inisiatif yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia, yang selama ini sangat aktif berkontribusi kepada perdamaian dunia,” ujarnya. ***

Editor: Ayi Abdullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x