Istilah Ganyang Kabir yang Dipakai PKI Dalam Tragedi Lubang Buaya Miliki Arti Tersendiri

- 28 September 2023, 08:28 WIB
Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur. /Antara/Asprilla Dwi Adha/

PORTAL MAJALENGKA - Pada 30 September 1965, PKI membuat ulah yang menggemparkan Indonesia.

Pasalnya para anggota PKI dengan keji telah membunuh enam jendral dan satu perwira menengah sekaligus menguburkannya dalam satu lubang.

Para anggota PKI sebelumnya telah menyiapkan lubang tersebut karena merupakan peristiwa penculikan dan pembunuhan secara tersusun serta terencana.

Baca Juga: Pelaku Pembacok Guru di Demak Akhirnya Ditemukan, Sembunyi di Rumah Kosong

Dilansir dari buku Ayat-ayat yang Disembelih (2014:212), para anggota PKI tersebut terdiri dari Gerwani, BTI, dan Pemuda Rakyat.

Para korban Gerakan Tiga Puluh September 1965 (Gestapu) di Jakarta adalah Jenderal Ahmad Yani, Letjen Suprapto, Letjen S. Parman, Letjen M. T. Haryono, Mayjen D. I. Panjaitan, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo, dan Pierre Tadean.

Para korban tersebut kemudian dikenal sebagai Pahlawan Revolusi sebagai bentuk penghargaan dari pemerintah atas jasa-jasanya bagi Indonesia.

Baca Juga: Kapolresta Cirebon Tidak Tolerir Tindak Pidana Ganggu Proses Pilwu Serentak 2023, Termasuk saat Kampanye

Penemuan sumur Lubang Buaya yang berisikan jenazah para korban keganasan PKI tersebut tidak lepas dari sosok Sukitman.

Sukitman merupakan seorang agen polisi yang lolos dari pembantaian itu berhasil mengingat dan memberikan informasi terkait sumur yang berisikan jenazah para jendral.

Ia pun mengingat saat para anggota PKI menyanyikan lagu genjer-genjer dan meneriakan kata "ganyang kabir" sebelum para korban dibunuh.

Baca Juga: UPDATE Harga Pangan di Kabupaten Cirebon 27 September 2023: Masih Sama, Tidak Naik atau Turun

Istilah ganyang kabir adalah sebutan PKI untuk para jendral yang akan dibunuhnya dan memiliki arti tersendiri.

PKI menjunjung prinsip sama rata, sama rasa dalam menggaet hati masyarakat dan anti kolonial saat berkampanye sebagai strategi politiknya.

Rupanya istilah ganyang kabir yang diteriakan sebelum membunuh merupakan sebuah luapan perasaan makian karena rasa kebencian.

Baca Juga: INI Daftar Harga Pangan di Kota Tegal 27 September 2023: Stagnan Seperti Kemarin, Tidak Naik atau Turun

Ganyang kabir adalah singkatan dari dua suku kata yakni ganyang kapitalis birokrat yang ditujukan kepada para jendral buruannya.

Para anggota PKI tersebut menganggap bahwa jendral-jendral yang menjadi korban merupakan orang yang menyalahgunakan kedudukannya untuk memperkaya diri.

Oleh sebab itu para jendral yang menjadi korban terlebih dahulu dihujat dengan kata kabir atau kapitalis birokrat sebagai luapan perasaan dan sangkaan.

Baca Juga: PBNU Telah Siapkan Sejumlah Kegiatan Peringatan Hari Santri 2023 Mendatang, Banyak Agenda Menarik!

Di sisi lain, PKI ingin mengganti ideologi Pancasila menjadi komunis dan diberlakukannya Angkatan Kelima yang tidak disetujui oleh TNI termasuk para korban Gestapu.

Hal tersebut menjadi sebuah alasan yang cukup untuk PKI dalam menyingkirkan para jendral yang menghalangi niatnya menjadikan Indonesia sebagai negara komunis.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Ayat-ayat yang Disembelih


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah