PORTAL MAJALENGKA - Dalam lingkungan manusia Jawa banyak bermunculan peribasan atau dikenal dengan peribahasa Jawa. Peribahasa tersebut ada yang digunakan untuk menyatakan keumuman dan ada pula yang khusus.
Keberadaan peribahasa Jawa yang khusus kebanyakan telah sesuai atau mengena dengan tujuan konsep dasar watak, sifat, dan perilaku manusia.
Dalam peribahasa Jawa terkandung dua makna yakni positif dan negatif menurut kelaziman masyarakat. Peribahasa dengan makna positif umumnya digunakan sebagai teladan atau kata kunci yang perlu dirujuk dan ditiru dalam proses komunikasi.
Baca Juga: GRATIS! 10 Twibbon Keren Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022
Sementara peribahasa Jawa dengan makna negatif sering dimanfaatkan agar si penerima pesan atau informasi peribahasa tersebut bisa intropeksi atau bercermin pada makna peribahasa yang diterimanya.
Peribahasa Jawa dapat dimanfaatkan secara lebih jelas untuk kepentingan pembentukan pribadi yang lebih baik dalarn proses kelayakan hidup manusia.
Masing-masing peribahasa tersebut banyak berhubungan dengan watak, sifat, dan perilaku manusia Jawa mempunyai makna secara positif dan negatif.
Baca Juga: Kemenkes Resmi Larang Obat Sirup, Bagaimana jika Anak Demam? Berikut Solusinya
Diantara peribahasa Jawa yang berkenaan dengan watak, sifat, dan perilaku yang memiliki makna secara positif tersebut dijelaskan sebagai berikut: