30 Orang Dibakar Hidup-hidup oleh PKI di Sebuah Loji Kabupaten Ngawi pada September 1948

- 27 September 2022, 21:47 WIB
Ilustrasi. 30 Orang Dibakar Hidup-hidup oleh PKI di Sebuah Loji Kabupaten Ngawi pada September 1948.* /tangkapan layar dari youtube Hipotesa
Ilustrasi. 30 Orang Dibakar Hidup-hidup oleh PKI di Sebuah Loji Kabupaten Ngawi pada September 1948.* /tangkapan layar dari youtube Hipotesa /

Sambil menyebarkan undangan, PKI memberikan pengarahan bahwa ini hanya dihadiri oleh para tokoh saja. Karena ada hal mendesak.

Namun di mata Kyai Imam Suhadi, hal tersebut merupakan kejanggalan tersendiri di hatinya. Sehingga keluarganya ia suruh untuk mengungsi ke saudaranya di desa lain termasuk Maisaroh.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Laga Kedua FIFA Matcday Timnas Indonesia vs Curacao: Skuad Shin Tae-yong Sudah di Stadion

Kejanggalan Kyai Imam Suhadi lantaran para pengundang tersebut membawa paksa hewan ternak seperti domba, ayam, dan lainnya.

Singkat cerita, undangan rapat yang dihadiri 30 orang tokoh desa tersebut diberitakan jam 4 sore. Namun belum ada tanda-tanda rapat akan dimulai hingga pukul 10 malam.

Sastro Gombloh, seorang sesepuh desa menyuruh anaknya yakni Suradi Nurhidayat yang tidak ikut diundang untuk membawakan kain sarung, kain jarit, dan nasi buceng untuk 3 orang.

Baca Juga: Seberapa Stress Anda? Ikuti Link Tes Tingkat Stress Berikut untuk Mengetahui Jawabannya

Memang keluarga Sastro Gombloh yang diundang sebanyak 3 orang yakni dirinya dan kedua adiknya yang bernama Kyai Juremi dan Kyai Nawawi.

Namun saat hendak mengantarkan pesanan tersebut ke loji, Suradi dicegat oleh 2 orang penjaga sambil menempelkan pedang ke lehernya.

Suradi Nur Hidayat yang kala itu berumur 18 tahun sontak saja menanyakan hal yang tidak dimengertinya.

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: Buku Kisah Nyata, Sejarah Banjir Darah para Kyai, Santri, dan Penjaga NKRI oleh Aksi-aksi PKI (2015) karya Anab Afifi dan Thowaf Zuharon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah