Dengan Program CSA Kementan, Petani Cirebon Terus Tingkatkan Produktivitas Pertanian

- 25 Agustus 2022, 13:50 WIB
Dengan Program CSA Kementan, Petani Cirebon Terus Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Dengan Program CSA Kementan, Petani Cirebon Terus Tingkatkan Produktivitas Pertanian /

“Khususnya bagaimana melakukan pertanian pintar dalam menghadapi perubahan iklim. Termasuk bagaimana cara mengantisipasi dan menangani penyakit tanaman. SIMURP juga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani,” ujar Mentan SYL.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa kegiatan SIMURP utamanya ditujukan untuk membangun resiliensi ketangguhan pertanian Indonesia terhadap Climate Change.

Baca Juga: Aji Rajah Kolocokro, Ajian Tingkat Tinggi Peninggalan Sunan Kudus yang Dapat Menangkal Kekuatan Gaib

"Oleh karena itu, didalam SIMURP disajikan berbagai inovasi teknologi yang betul-betul adaptif dan mitigatif terhadap perubahan iklim yang terjadi. Juga mampu beradaptasi dari cekaman biotik yaitu tahan hama penyakit, maupun abiotik yaitu kekeringan dan banjir serta intrusi air laut.

Selain itu, teknologi yang mitigatif yang mampu meminimalkan emisi Gas Rumah Kaca, rendah emisi metan seperti dodokan dan sebagainya. Karena penyuluhan pertanian telah berkontribusi besar terhadap peningkatan produktivitas pertanian sehingga Indonesia dapat mencapai sistem pertanian yang tangguh, tegasnya.

Sebagai penerima manfaat Program SIMURP, BPP Pabedilan Desa Babakan Losarilor Kecamatan Pabedilan telah melaksanakan FFD pada Selasa 23 Agustus 2022.

Hadir pada acara tersebut Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, perwakilan dari BPPSDMP, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, BBWS Cimanuk-Cisanggarung, UPT PAPRJJ wilayah VIII, Camat Pabedilan, Kapolsek Pabedilan, Koramil Losari, Penyuluh Pertanian serta petani penerima manfaat Program SIMURP.

Metode sarasehan diawali dengan pemaparan dan testimoni oleh Kursin selaku demonstrator penerapan teknologi CSA yang berhasil menaikan produktivitas dari 4,8 ton/ha tahun menjadi 6,7 ton/ha di lahan yang sama.

Sedangkan menurut Ketua KEP Agri Pedia SIMURP Abdul Hana, hasil yang dijual gabah kering giling setelah penjemuran 4 hari dengan provitas 6,8 ton/ha ada kenaikan 1,9 ton per ha dari tahun 2021 di lahan dan musim yang sama.

Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Witono menambahkan jika penerapan CSA yang dilakukan adalah penggunaan VUB padi tahan cekaman iklim abiotik maupun biotik (inpari 32), pembuatan dan penggunaan pupuk organik padat dari kotoran hewan (kohe) serta pembuatan dan penggunaan pestisida nabati dari rempah-rempah bumbu dapur.

Halaman:

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x