Keinginan Mbah Hasyim untuk membangun pondok pesantren di Tebuireng tentu bukanlah hal yang mudah.
Keinginannya sempat mendapat pertentangan dan penolakan keras dari berbagai pihak, baik itu dari kerabat maupun keluarga besarnya.
Sebab, Tebuireng bukan lah tempat yang cocok untuk mendirikan pesantren, begitulah kira-kira yang ada di benak mereka.
Baca Juga: Keramat Walisongo: Cara Sunan Giri Taklukkan Bala Tentara Majapahit, Ubah Sawah Jadi Lautan
"Apa jadinya para santri nanti kalau tempat belajarnya berdekatan dengan teman maksiat?" Kata sang kakek, Kyai Usman.
Menanggapi pertanyaan kakeknya, Mbah Hasyim hanya menjelaskan secara singkat mengenai tujuannya tersebut.
"Menyiarkan agama Islam artinya memperbaiki akhlak manusia," jawab Mbah Hasyim Asy'ari singkat.
Kyai Asy'ari juga sempat dibuat bingung dengan keputusan yang diambil oleh putranya itu, beliau kemudian mengajukan beberapa pilihan lain pada Mbah Hasyim.
Mengingat usia Mbah Hasyim yang saat itu baru menginjak 28 tahun, beliau khawatir jika keinginan putranya hanya dilandasi semangat masa muda.