PORTAL MAJALENGKA - Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari atau yang karib disapa Mbah Hasyim Asy'ari adalah seorang ulama besar sekaligus pendiri jamiyyah Nahdlatul Ulama (NU).
Diusia mudanya, yakni 28 tahun. Mbah Hasyim Asy'ari memiliki tekad kuat untuk mendirikan sebuah pesantren di kawasan yang mayoritas penduduknya masih jauh dari sentuhan agama.
Berlandaskan hal tersebut, Mbah Hasyim Asy'ari lalu memilih daerah bernama Tebuireng sebagai lokasi tempatnya mendirikan pesantren.
Baca Juga: Kisah Wali Allah yang Namanya Tertera di Lauhul Mahfudz Sebagai Penghuni Neraka
Sebab pada masa itu, masyarakat Tebuireng masih lekat dengan kebiasaan mabuk-mabukan, berjudi, merampok, hingga menjadi pelacur.
Guna mewujudkan keinginan dan harapannya, Mbah Hasyim Asy'ari mengajak 28 orang santri untuk membersamainya mendirikan pesantren.
28 santri itu terdiri dari 18 orang berasal dari pesantren kakeknya, Kyai Usman. Sementara, 10 orang lagi berasal dari pesantren ayahnya, Kyai Asy'ari.
Baca Juga: Ajengan Ilyas Ruhiyat, Wali dari Tanah Sunda yang Selalu Diminta Pendapatnya Oleh Gus Dur
Kehidupan Tebuireng di masa itu masih sesak dengan warung remang-remang yang berisikan jajaran botol minuman, meja perjudian, hingga barisan kupu-kupu malam yang siap menggoda tamu yang datang.