AKHIR Kerajaan Majapahit, Lahirlah Sunan Kalijaga Seorang Wali Asli Jawa dan Berdakwah Melalui Budaya

- 6 Juli 2022, 12:00 WIB
Ilustrasi Sunan Kalijaga Wali Songo dengan pedoman hidup bahasa Jawa.
Ilustrasi Sunan Kalijaga Wali Songo dengan pedoman hidup bahasa Jawa. /Tangkapan layar youtube Ilmu Kekayaan Sejati

Masa kecil Raden Said (Sahid) tidak banyak diceritakan, kecuali ia hidup bersama keluarganya di Tuban, Jawa Timur.

Sejak kecil, Raden Said telah dididik agama Islam, belajar alQur’an dan menjalankan kewajiban agama Islam, seperti shalat dan puasa.

Baca Juga: Gus Dur Kecil Suka Nonton Wayang sampai Subuh, Mbah Hasyim Asy'ari Tak Marah, Malah Lakukan Ini

Meskipun pada waktu itu Kerajaan Majapahit masih tetap eksis menjelang keruntuhannya, namun agama Islam sudah mulai berkembang di wilayah Tuban.

Islamisasi Walisongo telah mulai berjalan dan Kerajaan Majapahit cukup toleran terhadap agama Islam. Selain belajar di Tuban, dalam sumber lain disebutkan bahwa Raden Said juga sempat belajar di Pesantren Ampel Denta, Surabaya, milik Sunan Ampel.

Nampaknya, di sini ia belajar agama Islam melanjutkan pelajaran agamanya di Tuban hingga usia remaja. Namun dalam usia remaja, cerita mengenai Raden Sa’id banyak memberikan
keterangan sebagai seorang yang nakal dan suka merampok.

Baca Juga: Apa Itu Kurikulum Merdeka Belajar? Berikut Ini Penjelasannya

Sejak remaja Saden Sa’id telah memperhatikan lingkungan sekeliling sekitar Karasidenan Tuban di bawah Tumenggung Walatikta, ayahnya sendiri.

Ketika itu, di Keresidenan Tuban, terjadi kesenjangan sosial yang mengkhawatirkan. Raden Said mengetahui kewajiban pemberian upeti sebagai bentuk ketidak-adilan, karena upeti itu diberikan kepada raja, bukan kepada rakyat jelata yang mendirita.

Ia akhirnya mulai berpikir untuk membela rakyat jelata dengan cara memberikan upeti itu kepada mereka.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Jurnal Analisis, Volume XVI, Nomor 1, Juni 2016


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah