PORTAL MAJALENGKA - Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga mendakwahkan ajaran agama Islam di tatar Pasundan.
Dua tokoh Walisongo yang bekerjasama dalam penyebaran ajaran agama Islam di tatar Pasundan, antara Sunan Gunung Jati maupun Sunan Kalijaga menggunakan pendekatan adat budaya dan juga seni yang ada.
Sunan Gunung Jati sendiri merupakan Sultan Cirebon setelah mengganti kan uwak-nya Pangeran Walang Sungsang.
Baca Juga: Karomah Sakti Gus Dur di Langit India, Awan Hitam Tiba-tiba Membelah Memberi Jalan Rombongan
Sunan Gunung Jati menjadi Sultan di Kesultanan Cirebon, sebagai pengganti Pangeran Walang Sungsang yang sudah merasa sepuh dan harus segera diteruskan oleh keponakannya.
Dalam buku sejarah karya Agus Sunyoto yaitu Atlas Walisongo, menceritakan bagaimana cara berdakwah Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga dalam berdakwah memanfaatkan pertunjukan tari topeng, barongan, dan wayang kulit.
Baca Juga: HERAN, Wali Ahli Ibadah Tanya kepada Wali Tukang Tidur: Kok Bisa Kamu Sederajat dengan Saya?
Dakwah Sunan Kalijaga dilakukan dengan cara berkeliling dari satu tempat ke tempat lain.