Network
PORTAL MAJALENGKA - Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini mengatakan bahwa pemindahan ibukota negara (IKN) dari Jakarta ke Nusantara tak akan berpengaruh pada Jakarta.
Dia mengatakan, negara-negara yang pernah memindahkan ibukota negaranya justru tumbuh menjadi dua kota yang sama hegemonik.
Pernyataan itu dia sampaikan saat menjadi narasumber pada webinat yang diselenggarakan ILUNI UI, Sabtu 19 Februari 2022.
Baca Juga: Perlu Kolaborasi Banyak Pihak untuk Genjot Vaksinasi Anak 6-11 Tahun
"Hal pertama yang ingin kami sampaikan bahwa tidak pernah ada di seluruh dunia itu kota yang ditinggalkan nantinya itu pengaruhnya berkurang. Ini soal Jakarta," katanya.
Dia lalu mencontohkan beberapa kota yang dia maksudkan itu. Misalnya kota Islamabad ke sebuah daerah yang terisolir untuk menggantikan Karachi di Pakistan yang sangat strategis. Begitu juga dengan Sao Paulo dan Rio de Janeiro di Brazil sebagai kota yang sama-sama hegemonim.
"Belum lagi kita lihat contoh di Brazil ketika Sao Paulo dan Rio de Janeiro sebagai dua kota yang hegemonik. Sedangkan Brazilia dibangun di dekat Hutan Amazon sana itu dan sebagai pusat pemerintahan," ujarnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Tinjau Langsung Lokasi Korban Banjir Sukabumi, Pemrov Jabar Gelontorkan Rp 1,5 M
Dia tak menampik adanya diskursus urgensi pemindahan ibukota dengan biaya besar pada saat Pandemi. Termasuk diskursus soal benefit langsung bagi masyarakat dari pembangunan infrastruktur IKN. Tetapi, kata dia, pemerintah menilai belanja di IKN memberi efek pada masyarakat.
"Namun justru di kondisi-kondisi seperti sekarang, menurut kami justru belanja-belanja seperti ini memberikan dampak," ujarnya.
