Anies: Jika Dulu Kematian COVID-19 Kita Tutupi, Kita Tidak Tau Berapa Anak Yatim

- 13 Februari 2022, 08:00 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. /YouTube Anies Baswedan.

PORTAL MAJALENGKA - Gubernur DKI Jakarat Anies Baswedan mengungkapkan soal dinamika di awal menghadapi Pandemi COVID-19.

Saat itu, kata dia, seluruh fakta tentang COVID-19 harus dibuka dan tidak boleh ditutup-tutupi. Rupanya, penekanannya terhadap data yang akurat itu, kini memberi manfaat besar bagi program penanganan anak yatim yang ditinggal wafat orang tuanya.

Berdasarkan data yang mereka miliki, terdapat lebih dari 9000 anak Jakarta yang menjadi yatim akibat ditinggal wafat orang tuanya setelah terserang COVID-19.

Baca Juga: Prediksi dan Link Streaming Hari Terakhir Tes Pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika

Dari hasil verifikasi mereka, terdapat lebih dari 5 ribu anak yang berkecukupan dan tidak bersedia menerima bantuan Rp 300 ribu per bulan per anak. Sementara 4.345 anak menyatakan bersedia menerima bantuan dan memang membutuhkan.

"Jadi, jika dulu kita tidak terbuka dengan data, maka hari ini kita tidak tahu berapa jumlah anak yang ditinggal orang tuanya karena COVID-19. Jika dulu kematian orang tuanya disembunyikan, maka hari ini kita tidak bisa mengatakan bahwa orang tuanya meninggal karena COVID-19," katanya di akun youtube pribadinya, Sabtu  12 Desember 2022.

Jadi, kata Anies, kejujuran data di awal pandemi telah sangat membantu Pemprov DKI untuk melaksanakan program perlindungan kepada anak-anak Jakarta yang ditinggal wafat orang tuanya.

Baca Juga: Profil Luca Marini, Pembalap Tercepat Hari Kedua Tes Pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Adik Rossi

Dia mengatakan, program bantuan bagi anak-anak yang ditinggal wafat orang tuanya akibat COVID-19 itu telah berjalan sejak tahun 2021.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x