5 Tradisi Isra Mi'raj di Indonesia yang Kaya dengan Keberagaman Budayanya

- 2 Februari 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi Hari Besar Isra Miraj. 5 Tradisi Isra Mi'raj di Indonesia yang Kaya dengan Keberagaman Budayanya
Ilustrasi Hari Besar Isra Miraj. 5 Tradisi Isra Mi'raj di Indonesia yang Kaya dengan Keberagaman Budayanya /Dok Polres Serang. /

PORTAL MAJALENGKA - Isra Mi'raj merupakan peristiwa perjalanan malam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, beliau melakukan perjalanan dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha dalam waktu yang singkat dan ditemani oleh Malaikat Jibril.

Peristiwa luar biasa ini merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW, serta menjadi tempat diterimanya perintah kewajiban sholat lima waktu.

Peristiwa Isra Mi'raj terjadi pada tanggal 27 Rajab, peristiwa tersebut akan diperingati sebagai Hari Isra Mi'raj yang akan jatuh pada tanggal 28 Februari 2022.

Baca Juga: Penyanyi Rihanna Hamil Anak Pertamanya Dari A$ap Rocky

Dilansir dari berbagai sumber, sebagai negara yang memiliki keragaman budaya. Tentunya, Indonesia memiliki banyak tradisi untuk memperingati datangnya Hari Isra Mi'raj.

Beberapa masyarakat Indonesia memperingatinya dengan tradisi yang beragam, di antaranya yaitu:

1. Tradisi Rajaban di Cirebon

Sebagai tempat penyebaran agama Islam di Jawa, Cirebon memiliki tradisi Isra Mi'raj atau Rajaban. Untuk memperingati Rajaban, biasanya masyarakat Cirebon akan pergi melakukan ziarah ke Plangon.

Plangon adalah tempat di makamkannya dua tokoh penyebar agama Islam di Cirebon, yakni Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan.

Selain ziarah, tradisi Rajaban juga diadakan di Keraton Kasepuhan Cirebon dengan menggelar pengajian untuk umum.

Baca Juga: Manfaat Ikan Kerapu untuk Kesehatan Tubuh, Tapi Waspada Penyakit Karena Ikan Ini

2. Khatam Kitab Arjo di Temanggung

Masyarakat Temanggung setiap tahunnya rutin menggelar peringatan Isra Mi'raj dengan cara yang sederhana namun berkesan.

Masyarakat Temanggung memperingatinya dengan cara membaca Kitab Arjo usai menggelar acara tahlil. Kitab Arjo dibacakan oleh pemimpin agama, Kitab tersebut berisi mengenai kisah perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Tradisi Isra Miraj di Cirebon: Rajaban Ziarah Murid Sunan Gunung Jati, Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan

3. Pawai Obor di Bandung

Masyarakat Bandung memiliki tradisi unik saat merayakan Isra Mi'raj, yaitu dengan menyelenggarakan pawai obor di malam hari.

Perayaan pawai obor biasanya dimulai setelah sholat Isya, titik kumpul berada di Taman Tegalega. Selama perayaan pawai obor berlangsung, para peserta akan melantunkan sholawat dan sebagainya.

Baca Juga: Lirik Lagu Ajarkan Aku Oleh Arvian Dwi: Sakit Tak Berdarah, Kekasih yang Tidak Bisa Dilupakan

4. Rajeban Peksi Buraq di Yogyakarta

Rajeban Peksi Buraq adalah kirab budaya yang telah rutin digelar di Keraton Yogyakarta, tradisi ini memperlihatkan simbol kendaraan yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu Buraq.

Simbol Buraq terbuat dari kulit jeruk Bali, serta diberi hiasan dari buah-buahan yang berisi rambutan, manggis, hingga tebu.

Simbol Buraq tersebut kemudian diarak oleh abdi dalem Keraton Yogyakarta, simbol Buraq ini diarak secara bersama-sama menuju ke Serambi Masjid Gede Kauman. Setelah sampai di Masjid, buah-buahan tersebut dibagikan kepada warga.

Baca Juga: Chord Gitar Lagu Ajarkan Aku Oleh Arvian Dwi, Kisah Tak Mudah Melupakan Kekasih

5. Ambengan di Magelang

Dalam bahasa Magelang, Ambengan memiliki arti yaitu makan. Tradisi makan bersama yang diselenggarakan oleh perkumpulan warga sekitar merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.

Sebelum acara makan bersama dimulai, akan ada acara pengajian terlebih dahulu. Setelah acara pengajian selesai, baru lah dilanjut dengan acara makan bersama.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah