"(Saya minta Pak Menko) Untuk memberikan kejelasan pada hal-hal yang mungkin bukan hal yang sangat prinsip tapi ini kemudian bisa dijadikan sebagai isu yang berkepanjangan dan itu akan mengurangi legitimasi dari pemimpin dan itu akan merugikan kita semua," katanya.
Dia mengatakan, bangsa Indonesia patut bersyukur karena ummat Islam di Indonesia beraliran ahlussunnah wal jemaah. Dalam aliran ahlussunnah wal jemaah, kata dia, ketaatan ummat terhadap pemerintah yang sah sangat penting.
"Sampai kemudian kalau ada satu kekufuran yang sangat nyata. Misalnya kalau ada pemimpin yang melarang utk melakukan sholat, melarang menunaikan sholat atau melarang menunaikan zakat, misalnya. Itu kufur yang nyata," ujarnya.
Dia juga berharap, fakta keberagamaan atau keislaman yang Ahlussunnah itu ditransformasikan menjadi modal sosial. Tidak hanya dalam tataran pemikiran keislaman tapi juga dalam tataran pemikiran kebangsaan.***