Agar Terhindar Pembobolan Data Pribadi, Ini Pesan Tenaga Ahli Utama Presiden

- 24 Mei 2021, 21:36 WIB
Ilustrasi Hacker
Ilustrasi Hacker /Pixabay/Inactive account – ID 3844328

PORTAL MAJALENGKA - Saat ini kasus pembobolan data pribadi menjadi perhatian publik. Hal itu seiring adanya 279 juta data penduduk Indonesia bocor di forum jual beli.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ade Irfan Pulungan mengatakan, kasus kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia milik BPJS Kesehatan tersebut merupakan masalah serius.

Sebab, data pribadi tersebut berpotensi disalahgunakan dan menimbulkan kerugian di masyarakat.

Baca Juga: Wow, Kepala BKN Ungkap Ada 97 Ribu Data Fiktif ASN di Indonesia

Karena itu, dia berpesan agar masyarakat tidak mudah memberikan data pribadi kepada pihak manapun. Apalagi bila pengambilan data itu menunjukan tanda-tanda mencurigakan.

"Semua pihak berhati-hati dalam melakukan transaksi elektronik atau menyetujui dan memberikan data pribadi jika ada indikasi hal-hal yang mencurigakan," kata Ade Irfan dalam siaran persnya, Senin 24 Mei 2021.

Untuk diketahui, data 279 juta orang Indonesia yang bocor itu terindikasi terkait dengan nama, nomor telepon, alamat, gaji, serta data kependudukan.

Baca Juga: Kasus Kebocoran Data 279 Juta Orang Indonesia, Bareskrim Panggil Direksi BPJS Kesehatan

Mencuatnya isu tersebut bermula dari beredarnya informasi di media sosial yang menyebutkan data penduduk Indonesia bocor dan dijual ke forum peretas online. Dari 279 juta data tersebut, 20 juta di antaranya disebut memuat foto pribadi.

Halaman:

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x