Tim Pusat Studi Bencana Investigasi Dampak Gempa Sulbar

- 4 Februari 2021, 21:00 WIB
Kerusakan bangunan akibat gempa Sulbar.
Kerusakan bangunan akibat gempa Sulbar. /Twitter/@BNPB_Indonesia

PORTAL MAJALENGKA - Universitas Andalas (Unand) Padang menurunkan Tim Pusat Studi Bencana (PSB) menginvestigasi dampak bencana gempa Sulbar (Sulawesi Barat).

Tim Pusat Studi Bencana yang berada di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), itu diturunkan ke Mamuju dan Majene yang merupakan pusat gempa Sulbar, hingga 9 Februari 2021.

"Meraka melakukan studi investigasi dampak bencana gempa terhadap fasilitas kehidupan termasuk bangunan, prasarana jalan, jaringan dan instalasi listrik, dan lainnya," kata Rektor Unand Prof Yuliandri di Padang, Kamis 4 Februari 2021, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi Dilantik Jadi Kepala Basarnas

Menurut dia, pengiriman tim kali ini bertujuan mengumpulkan informasi kerusakan, penyebab dan membantu rehabilitasi, perkuatan dan mitigasi bencana alam gempa bumi di Mamuju dan Majene.

"Pengiriman tim kebencanaan ini sekaligus mewakili masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) sebagai bentuk kontribusi Unand dalam membantu meringankan beban saudara-saudara sebangsa yang terdampak," katanya.

Rombongan yang dipimpin Prof Fauzan beranggotakan Dr Febrin Anas Ismail sebagai ahli perkuatan bangunan khususnya rumah rakyat, Muhammad Nasir Sonni, PhD sebagai ahli sistem dan jaringan listrik.

Baca Juga: Dirjen Pendidikan Usung Program SMK-D2 Jalur Cepat 4,5 Tahun Padukan Sistem Jepang dan Jerman

Tim ini juga didukung oleh ahli geoteknik dan kebencanaan Prof Abdul Hakam.

Ketua LPPM Unand Dr Uyung Gatot S Dinata berpesan agar tim menjalankan pengabdian secara kompak.

Selain itu, kata dia, keberadaan tim di lapangan agar senantiasa membantu penanganan dan perbaikan serta perkuatan fasilitas yang terdampak oleh gempa.

Baca Juga: Asrama haji Kota Tangerang ditargetkan beroperasi 2023

Lebih lanjut, tim diharapkan selalu siap bekerja sama dan membantu pemerintah daerah setempat sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.

Menurut anggota tim Febrin Anas Ismail keberangkatan kali ini merupakan pengulangan kegiatan yang sama seperti pada gempa Lombok tahun 2018.

“Kami dapat berbagi pengalaman terhadap apa yang telah kita lakukan baik di Padang, Pariaman, Bukittinggi maupun tempat-tempat lain di Indonesia,” katanya.***

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x