Basarnas Evakuasi Total 74 Kantong Jenazah Korban Pesawat Sriwijaya Air

- 12 Januari 2021, 13:15 WIB
BASARNAS Berhasil Evakuasi 74 Kantong Jenzah Tragedi Pesawat Sriwjiaya
BASARNAS Berhasil Evakuasi 74 Kantong Jenzah Tragedi Pesawat Sriwjiaya /BASARNAS

PORTAL MAJALENGKA - Basarnas melaporkan selama tiga hari pencarian total telah mengevakuasi 74 kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Hingga pukul 22.05 WIB Senin 11 Januari 2021, Basarnas mendapat tambahan 29 kantong jenazah yang diduga berisi bagian tubuh penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Yang berarti kita sudah menemukan total sebanyak sampai 74 kantong jenazah," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito di dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Sinyal Kotak Hitam Tertangkap, Menhub Apresiasi Tim Pencarian Sriwijaya Air

Selain itu, Basarnas mendapat temuan tambahan berupa 16 kantong puing kecil serta potongan besar pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sebesar 24 kantong.

Untuk bagian tubuh korban seluruhnya sudah kami serahkan ke Disaster victim investigation (DVI). "Untuk material pesawat kami serahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," ujarnya.

Tambahan signifikan temuan obyek pencarian itu diserahkan oleh Rigit Inflatable Boat (RIB) Basarnas sebanyak 28 kantong dan satu kantong dari KRI Tjiptadi.

Baca Juga: Waduh, Angka Pengangguran Saat Pandemi Covid-19 Kembali Naik Jadi 9,7 Juta Orang

Seluruh obyek pencarian tersebut merupakan hasil kerja keras tim SAR gabungan, baik dari Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, Bakamla, KPLP, KNKT, BMKG, dan seluruh Potensi SAR baik di permukaan maupun di dasar air.

Adapun jumlah personel yang terlibat dalam operasi SAR secara keseluruhan sebanyak 3.818 orang. Untuk alat utama (alut) yang digunakan meliputi 54 kapal, 18 Rigit Inflatable Boat (RIB), 3 helikopter, dan 33 ambulans.

Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Baca Juga: Tempat Penyimpanan Vaksin Covid-19 di Cirebon Sudah Siap

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Baca Juga: Antisipasi Longsor Susulan, 200 Lebih KK di Sumedang Diungsikan

Keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.***

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x