Jamaah Islamiyah Rekrut Calon Jihadis dari Lulusan Terbaik

- 30 Desember 2020, 11:00 WIB
Terkait Kelompok Teroris Jamaah Islamiyah, Polri : Pemuda Cerdas dari Ponpes Dijadikan Teroris
Terkait Kelompok Teroris Jamaah Islamiyah, Polri : Pemuda Cerdas dari Ponpes Dijadikan Teroris /Tangkapan layar Instagram.com/@divisihumaspolri/.*/Tangkapan layar Instagram.com/@divisihumaspolri

PORTAL MAJALENGKA - Polri mengatakan organisasi teroris Jamaah Islamiyah (JI) merekrut para lulusan terbaik di berbagai pondok pesantren untuk menjadi calon 'jihadis'.

"Mereka merekrut dari pondok-pondok pesantren yang tentunya pondok pesantren ini berafiliasi dengan JI untuk dijadikan pasukan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (29/12) dikutip dari Antara.

Calon anggota JI yang dipilih adalah mereka yang memiliki kecerdasan dan loyalitas tinggi. "Di samping itu yang tidak kalah penting kemampuan fisik ini menjadi pertimbangan JI merekrut pasukan JI," katanya.

Baca Juga: Menteri Agama Yaqut silaturahim Sekaligus Jelaskan Program ke Organisasi Habaib RA

Pihaknya menduga pondok pesantren yang santrinya direkrut oleh JI memiliki keterlibatan dengan organisasi JI.

"Diduga ada keterlibatan juga dari tokoh-tokoh di pondok pesantren itu," kata Rusdi.

Ketika ditanya nama pondok pesantren yang terlibat, Rusdi belum memberikan jawaban karena kasus ini masih dalam proses pendalaman oleh Densus 88 Antiteror Polri.

Baca Juga: Pemkot Sukabumi Berikan Opsi Penambahan Ruang Isolasi Pasien Covid-19

Sebelumnya Densus 88 Antiteror Polri menemukan sebuah sasana bela diri di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, yang diketahui merupakan milik kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI).

Kelompok JI memiliki 12 lokasi serupa di Jawa Tengah.

Sasana bela diri di Ungaran tersebut berbentuk beberapa rumah vila. Tempat tersebut digunakan untuk pelatihan bela diri kelompok JI.

Baca Juga: Warga Karawang yang Meninggal Akibat Covid-19 Capai 200 Orang

Tak hanya bela diri, di sasana itu juga diajarkan cara merakit bom dan cara menghadapi penyergapan.

Para pengikut kelompok JI yang berlatih bela diri di Sasana Bela Diri di Ungaran dipersiapkan untuk berangkat ke Suriah.

Kelompok teroris JI mengeluarkan biaya sekitar Rp65 juta per bulan untuk memberikan pelatihan bela diri dan merakit bom bagi para anggotanya.

Baca Juga: Rumah Sakit Rujukan Penuh, 493 Pasien Covid-19 di Karawang Dirawat di Hotel

Untuk satu angkatan yang dilatih di Sasana Bela Diri di Ungaran diketahui berlangsung selama enam bulan.

Sementara untuk memberangkatkan para anggotanya ke Suriah, kelompok teroris Jamaah Islamiyah merogoh kocek hingga Rp300 juta.

Dana tersebut didapat dari infaq dan iuran para anggota JI. Ada sekitar 6.000 anggota JI yang aktif hingga saat ini.

Baca Juga: Pria Pemeran Video Asusila 19 Detik Bersama Gisel Itu Michael Yukinobu Defretes

Kepala pengajar bela diri dan militer di sasana tersebut adalah Joko Priyono alias Karso yang kini telah berstatus narapidana.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah