Penundaan Peluncuran Rancana Investasi JETP, Sekretariat JETP dan Negara Donor Jangan Basa Basi!

22 Agustus 2023, 11:00 WIB
PLN dan Jepang Kolaborasi untuk Akselerasi Program Transisi Energi, Lewat Mekanisme ETM dan JETP /Beny Diktus/Sumba Stori/

PORTAL MAJALENGKA - Batalnya peluncuran rencana investasi transisi energi dalam skema pendanaan JETP bisa menjadi kabar buruk sekaligus juga kabar baik bagi masa depan transisi energi di Indonesia.

Team Lead 350.org Indonesia Sisila Nurmala Dewi mengatakan, Kabar buruknya, berarti implementasi program transisi energi tertunda. Namun, kabar baiknya, publik bisa lebih banyak waktu untuk memberikan masukan rencana investasi transisi energi, asal keterbukaan informasi dan partisispasi publik di Sekretariat JETP tidak sekedar lip service (basa basi).

Dalam siaran pers resmi Sekretariat JETP, menurut Sisilia Nurmala Dewi, terkesan penundaan peluncuran rencana investasi JETP untuk lebih mendengarkan masukan dari publik.

Baca Juga: DCS Jabar Terbanyak, Tapi Jangan Dikira Mudah Raih Suara Pemilih, Begini Kata Pengamat

Namun, kenyataan sejak awal pembahasan rencana investasiJETP justru tidak terbuka dan partisipatif.

“Memang pernah ada dialog dengan masyarakat sipil, namun dialog itu jauh dari partisipatif, karena dialog itu digelar tanpa didahului dengan keterbukaan informasi tentang agenda JETP yang akan didalogkan,” ujarnya.

Bahkan, lanjut Sisilia Nurmala Dewi, hingga kini belum jelas sejauh mana suara masyarakat sipil dalam dialog itu ditempatkan dalam draft rencana investasi transisi energi yang akan dibiayai JETP.

Baca Juga: POLUSI UDARA JAKARTA Kian Meningkat, Waspadai Ragam Penyakit Serius Mengancam

Sementara itu Campaigner 350.org Indonesia Suriadi Darmoko menyorot keterbukaan infomasi terkait agenda JETP.

“Hingga kini Sekretariat JETP belum membuka informasi terkait dengan draft rencana investasi transisi energi itu. Tanpa ada keterbukaan informasi tak ada partisipasi publik yang sebenarnya,” tegasnya.

Salah satu indikasi ketidakterbukaan Sekertariat JETP itu, lanjut Suriadi Darmoko, hingga kini sekretariat belum memiliki website resmi sebagai ‘jendela’ bagi publik untuk mengetahui progress JETP.

Baca Juga: KETUM REPDEM: Budiman Sudjatmiko Mestinya Sadar Diri dan Malu, Kader Banteng Tulen Harus Tegak Lurus

“Jadi jika penundaan peluncuran rencana investasi ini dikatakan untuk mendapatkan lebih banyak masukan dari publik, itu bisa jadi menyesatkan, bila cara kerja Sekretariat JETP tidak berubah alias masih tertutup, baik dalam informasi dan keterlibatan publik,” ujarnya.

Bisa jadi penundaan peluncuran rencana invetasi JETP adalah persoalan internal secretariat atau alotnya negosiasi dengan negara-negara donor dalam JETP itu sendiri.

Apapun alasannya, lanjut Suriadi Darmoko, penundaan peluncuran rencana investasi JETP harus dijadikan momentum bagi semua pihak untuk berbenah dan lebih serius dalam mewujudkan transisi energi yang adil. 

Baca Juga: SEDERET NAMA-NAMA ARTIS Warnai Daftar Caleg Sementara 2024, Siapa Saja Mereka? Simak di Sini

“Baik sekretariat dan negara-negara industri maju, yang menjadi donor, harus memperbaiki tata kelola JETP di Indonesia. Mereka harus lebih terbuka dan melibatkan publik secara penuh,” ujarnya.

Khusus bagi negara-negara industri maju yang menjadi donor (International Partner Group/IPG) dalam JETP juga harus lebih serius membantu negara-negara berkembang dari ketergantungan energi fosil.

"Jangan justru menjadikan transisi energi sebagai kesempatan untuk melakukan jebakan utang baru,” ujarnya.

Baca Juga: KUALITAS UDARA Jakarta Terburuk di Dunia, Ada Kategori Berbahaya Versi IQ Air pada 20 Agustus 2023

Menurut Suriadi Darmoko, tak ada keadilan bila skema JETP di Indonesia masih didominasi utang.***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler