TELUSURI USIA dan GALI MAKNA Hubungan Kujang dan Keris, Dua Senjata Pusaka Nusantara

20 Juli 2023, 10:43 WIB
Keris. /antaranews.com/

PORTAL MAJALENGKA - Kujang ataupun keris, keduanya merupakan pusaka Nusantara yang memiliki latar belakang sejarah panjang.

Baik Kujang maupun Keris, keberadaannya banyak dibahas dan dikaji oleh para sejarawan, budayawan serta para peneliti benda-benda pusaka zaman purba.

Umumnya kujang dan keris dikenal sebagai senjata dan pusaka khas daerah masing-masing . Kujang sangat identik dengan senjata khas dari orang Sunda, Jawa Barat. Sementara keris lebih dikenal sebagai pusaka orang Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca Juga: Tampil Penuh, Asnawi Mangkualam Antar Jeonnam Dragons Revans Atas Mantan Klubnya Ansan Greeners

Dilansir dari berbagai sumber, kedua pusaka ini ternyata memiliki sejarah panjang serta hubungan yang terkait antar keduanya.

Diperkirakan keberadaan senjata kujang berdasar bukti dari hasil temuan senjata pusaka kujang sudah ada jauh sebelum zaman Pajajaran.

Bahkan ada beberapa peneliti kujang yang menyatakan bahwa kujang dengan bentuk sempurna telah ada sejak zaman kerajaan Tarumanegara.

Baca Juga: Pemilik Akan Hidup Mulia dan Makmur, Simak Mitos dan Keistimewaan Bunga Wijaya Kusuma di Sini

Meski kujang tidak pernah ditulis dalam prasasti, namun banyak bukti yang memperkuat akan keberadaan senjata pusaka tersebut. Seperti yang baru-baru ini di temukan di situs megalitik di daerah Sukabumi Jawa Barat.

Mengenai keberadaan senjata kujang sendiri
ternyata tidak hanya terdapat di wilayah Sunda atau jawa bagian barat saja.

Dari beberapa bukti, senjata kujang lama (buhun) juga banyak ditemukan di berbagai tempat di Jawa Tengah dan Jawa Timur, bahkan di Madura.

Baca Juga: PESTA PANEN MAPAG SRI DESA BEUSI, PPK Kecamatan Ligung Majalengka Adakan Sosialisasi Pemilu 2024  

Dilihat dari struktur fisik maupun materialnya berbagai kujang temuan memiliki kesamaan dengan kujang yang ditemukan di wilayah di Jawa Barat.

Di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur kujang lebih dikenal dengan sebutan kudi dan canga, sebuah nama untuk sejenis senjata parang yang khas.

Bentuk senjata kudi seperti yang terdapat pada lakon pewayangan yaitu senjata khas Bagong salah satu tokoh dari punakawa.

Baca Juga: ASNAWI DAY! Berikut Prediksi, Link Live Streaming Jeonnam Dragons vs Ansan Greeners

Untuk penamaan senjata kujang sendiri dibatasi dengan beberapa kategori atau klasifikasi bentuk saja. di antara kategori kujang tersebut ada kujang ciung, kujang 
kuntul, kujang naga dan kujang lainnya.

Adapun jenis kudi yang banyak ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur ini menurut beberapa peneliti masuk dalam klasifikasi kujang pamangkas.

Salah satu tokoh budayawan sekaligus sejarawan Sunda Budi Setiawan Garda Pandawa atau yang akrab disebut Budi Darton, menjelaskan bahwa kujang adalah senjata pusaka ageman (pegangan) para raja. Ageman tersebut tidak hanya di wilayah Sunda saja, akan tetapi lebih luas dari itu.

Baca Juga: LAKUKAN CARA ISLAMI INI, Insya Allah Anda Terhindar dari Bahaya Sihir yang Jahat

Menurutnya  kujang merupakan simbol kedaulatan sebuah negara dan juga sebagai sandi-sandi akan ajaran agung para leluhur yang ada di Nusantara.

Ajaran tersebut mencakup senua aspek kehidupan, baik tata salira maupun ajaran individual, tatanagara atau pemerintahan dan tata buana atau ilmu tatacara mengelola alam semesta.

Sementara Uci Hendrawan atau akrab dikenal Abah Uci, yang juga seorang tokoh budayawan Sunda sekaligus sesepuh ajaran pikukuh Sunda menjelaskan tentang kaitan hubungan kedua pusaka Nusantara ini.

Baca Juga: Lapor Pada Awal Tahun, Ini Besaran Harta Kekayaan Sekda Kabupaten Majalengka

Ia menjelaskan bahwa antara kujang dan keris, keduanya memiliki keterikatan yang mengacu kepada siklus peradaban.

Menurutnya penggambaran untuk kedua pusaka Nusantara tersebut sama Seperti lambang Garuda Pancasila di zaman sekarang.

Maksudnya kujang merupakan lambang negara yang mengandung arti ajaran kenegaraan atau ideologi bangsa.

Baca Juga: Harta Kekayaan Wakil Bupati Majalengka Capai RP3,6 Miliar, Berikut Rinciannya

Bagi masyarakat pegunungan atau daerah dataran tinggi kujang merupakan simbol api atau RA yang bermakna api kehidupan.

Dan ketika peradaban itu berkembang turun ke wilayah pantai atau daerah yang dekat laut atau menjadi kerajaan yang menguasai maritim maka lahirlah bentuk keris.

Keris ini merupakan simbol dari air yang bergelombang atau naga yang bermakna Feminism atau ibu Pertiwi.

Baca Juga: Versi LHKPN, Segini Jumlah Harta Kekayaan Bupati Majalengka Karna Sobahi

Dari kodifikasi kedua pusaka terbentuk sebuah kata NAGARA, diambil dari konsep makna keris sebagai NAGA dan Kujang sebagai RA atau api.

Kata NAGARA atau Negara berarti sebuah sistem pemerintahan yang berdaulat atas rakyat dan wilayah kekuasaannya.

Dari berbagai informasi sumber penelusuran keberadaan eksistensi keris baru muncul di masa kabudan yakni periode masa zaman kuno setelah masa kadewatan berakhir.

Baca Juga: Kereta Api Brantas Tujuan Jakarta-Blitar Hantam Truk Trailer di Semarang, Alami Ledakan Keras dan Terbakar

Menurut sebagian pecinta keris menganggap bahwa masa kabudan ini terjadi sekitar abad 6 sampai abad ke 10 yakni satu periode dengan masa pembangunan Candi Borobudur sampai dengan masa kerajaan Kahuripan.

Berdasar masa periodisasi seperti yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa keris muncul setelah pusaka kujang. Kendati demikian keduanya memiliki hubungan yang erat bahkan menjadi simbo kekuasaan dan juga siklus peradaban.

Demikian ulasan mengenai keberadaan pusaka Nusantara kujang dan keris, semoga bermanfaat.***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler