Mengenal Penyakit Antraks yang Viral di Gunungkidul, Berikut Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya

8 Juli 2023, 17:05 WIB
Dinkes Kabupaten Gunungkidul tindaklanjuti kasus positif puluhan warga terjangkit penyakit antraks. /tangkap layar @dinkesgunungkidul/

PORTAL MAJALENGKA - Belakangan ini warga Gunungkidul Yogyakarta dihebohkan dengan kasus wabah penyakit Antraks yang menjangkit sejumlah warga bahkan memakan korban jiwa.

Kasus Antraks yang terjadi di Gunungkidul itu berawal ketika seseorang mengonsumsi daging sapi yang telah mati. Hal itu diketahui karena ada warga berusia 73 tahun yang meninggal dunia usai mengonsumsi daging sapi yang mati karena sakit pada Mei lalu.

"Yang dikonsumsi masyarakat aada tiga ekor sapi. Ketiganya sudah sakit dan mati," jelas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul.

Baca Juga: Kenali Penyakit Cacar Air dari Penyebab, Gejala, Pencegahan hingga Mitos dan Faktanya, Simak di Sini

Bahkan hingga saat ini terdapat 3 warga yang telah tewas diduga karena penyakit Antraks, sementara 87 warga lainnya dinyatakan positif terjangkit Antraks. Penyebaran tersebut pun disebabkan adanya salah satu warga yang membagikan daging sapi yang sudah mati kepada warga.

Antraks ternyata salah satu penyakit yang menular dari hewan ternak ke manusia. Penyakit ini terbilang sangat langka sehingga sulit untuk mendeteksinya.

Lalu apa itu virus Antraks yang menjangkit para warga Gunungkidul hingga sebabkan kematian?

Antraks atau anthrax merupakan penyakit menular akut yang disebabkan Bakteria Bacillus Anthracis.

Bacillus Anthracis sebagai penyebab penyakit antraks, bersifat gram positif, berbentuk batang, tidak bergerak dan membentuk spora. Bentuk vegetatif dari bakteri ini dapat tumbuh subur di dalam tubuh dan akan menjadi spora jika berada di luar tubuh. Spora ini juga akan cepat menyebar melalui air hujan.

Baca Juga: Penyebaran Penyakit Menular Seksual Meningkat: Perlu Kesadaran dan Tindakan Pencegahan

Hewan ternak dapat terinfeksi penyakit Antraks apabila memakan pakan atau meminum air yang terkontaminasi spora tersebut atau jika spora mengenai bagian tubuh hewan yang luka. Ternak penderita antraks kemudian dapat menulari ternak yang lain melalui cairan (eksudat) yang keluar dari tubuhnya.

Penyakit Antraks juga bisa ditularkan kepada manusia karena disebabkan pengeksporan pekerjaan kepada hewan yang sakit atau hasil ternakan seperti kulit dan daging, atau mengonsumsi daging hewan yang tertular Antraks.

Selain itu, penularan penyakit Antraks juga dapat terjadi ketika seseorang menghirup spora produk hewan yang sakit misalnya kulit atau bulu yang dikeringkan.

Bakteri Antraks dapat memasuki tubuh manusia melalui usus kecil, paru-paru (dihirup), atau kulit (melalui luka).

Daging hewan yang terkena Antraks memiliki ciri-ciri dagingnya brwarna hitam, berlendir, dan berbau.

Bagaimana gejala seseorang yang terjangkit penyakot Antraks?

Baca Juga: Waspada Penyakit Leptospirosis! Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahannya Berikut Ini

Adapun beberapa gejala-gejala antraks pada pencernaan, yaitu mual, pusing, muntah, tidak nafsu makan, suhu badan meningkat, muntah bercampur darah, buang air besar berwarna hitam, sakit perut yang sangat hebat. Sedangkan gejala pada kulit seperti borok setelah mengkonsumsi atau mengolah daging asal hewan sakit antraks.

Menurut penjelasan salah satu dokter, seseorang bisa disebut positif antraks bila pemeriksaan di laboratorium menemukan bakteri Bacillus anthtracis pada darah atau luka di kulitnya.

Berikut ini pencegahan penyakit Antraks yang dapat dilakukan.

1. Mengikuti vaksinasi antraks

Vaksinasi antraks merupakan cara yang efektif untuk mencegah penularan antraks. Namun vaksin antraks hingga kini jumlahnya masih terbatas, mengingat kasusnya sangat langka.

2. Mengonsumsi antibiotik

Konsumsi antibiotik adalah upaya pencegahan untuk orang-orang yang telah terpapar penyakit antraks, misalnya ketika kamu merasa pernah melakukan kontak dengan hewan ternak, lalu hewan tersebut mati karena antraks.

Baca Juga: RESEP OBAT HERBAL ala Dokter Zaidul Akbar, Sembuhkan Penyakit TBC

3. Tidak mengonsumsi daging hewan yang terkena bakteri Antraks

Salah satu penyebaran penyakit Antraks ini karena mengonsumsi daging hewan yang terpapar Antraks, sehingga pencegahan utamanya dengan menghindari mengonsumsi daging yang sudah terpapar Antraks.

Cara paling aman untuk memasak daging sapi, yakni memilih daging yang sehat, seperti dagingnya berwarna merah, segar, tidak layu kehitaman. Kemudian bisa memasaknya hingga matang dengan sempurna dan menghindari mengonsumsi daging yang dimasak setengah matang.

4. Pencegahan untuk pekerja yang rentan

Orang-orang yang bekerja di peternakan, laboratorium, dan tempat-tempat yang rentan terpapar bakteri Bacillus anthracis dapat melakukan cara pencegahan berikut:

● Memastikan lingkungan kerja memiliki ventilasi udara yang baik.
● Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut saat bekerja.
● Mencuci tangan menggunakan sabun.
● Mengenakan pakaian berlengan panjang dan celana panjang.
● Mengenakan sepatu khusus untuk bekerja.
● Menggunakan pelindung mata, sarung tangan, dan masker N-95.
● Mencuci pakaian yang digunakan saat bekerja dengan detergen.
● Menjaga kebersihan lingkungan kerja.
● Tidak membawa barang dari luar lingkungan kerja.

Baca Juga: Ibnu Sina yang Pertama Kali Menamakan Penyakit Epilepsi, Apa Bisa Disembuhkan?

Itulah virus Antraks yang berbahaya yang dapat menular pada manusia, berikut penyebab, gejala, dan cara pencegahan yang dapat dilakukan. *

Editor: Ayi Abdullah

Tags

Terkini

Terpopuler