BMKG Prediksi Hilal Datang Pada Saat Matahari Terbenam 1 Mei 2022

22 April 2022, 16:52 WIB
BMKG Prediksi Hilal Datang Pada Saat Matahari Terbenam 1 Mei 2022 /kemenag/

PORTAL MAJALENGKA - Umat muslim di seluruh dunia terkhusus Indonesia bentar lagi akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 H atau 2022 M.

Sebab, puasa Ramadan sudah berjalan 20 hari sejak ditetapkan Kementerian Agama (Kemenag) pada, 3 April 2022 kemarin.

Melihat itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah mempersiapkan layanan informasi berupa data-data hisab hilal dan rencana pengamatan (rukyat) hilal di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Kemenag: Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1443 H, Rukiyatul Hilal Digelar di 99 Titik, Berikut Daftarnya

BMKG dalam pengamatan hilal lebaran Idul Fitri 1443 H atau 2022 M, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Agama dan ormas-ormas Islam.

Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono menjelaskan dalam rangka penentuan awal Syawal 1443 Hijriyah atau 2022 Masehi, BMKG akan melaksanakan rukyat hilal pada Minggu 1 Mei 2022.

Rukyat hilal akan dilakukan oleh 33 tim yang akan disebar ke 31 lokasi yakni Aceh Besar, Medan, Tapanuli Tengah, Padang, Bengkulu, Tanjung Pinang, Batam, Serang (2 lokasi), Pandeglang, Subang, Kebumen.

Baca Juga: Kemenag Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan 1443 H Tanggal 1 April, Ini 101 Lokasi Penentuan Rukyatul Hilal

Tegal, Yogyakarta, Malang, Badung, Mataram, Kupang, Waingapu, Alor, Balikpapan, Makassar (2 tim), Donggala, Manado, Kolaka, Gorontalo, Ternate, Ambon, Sorong, dan Jayapura (2 tim).

"Sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, pengamatan posisi bulan dan matahari merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi BMKG yang dapat digunakan untuk penentuan waktu," jelas Rahmat Triyono dikutip dari laman resmi BMKG, Jumat 22 April 2022.

"Mengingat perubahan posisi kedua benda langit ini dapat diprediksi, BMKG menginformasikan posisi keduanya sebelum terjadi, berdasarkan hisab (perhitungan)," sambungnya.

Baca Juga: Kominfo dan PMJ Dalami Pencurian Data Pribadi pada Aplikasi, Masyarakat Perlu Waspada Diri

Adapun untuk perhitungan (hisab) hilal awal Syawal oleh BMKG yang dilansir Portal Majalengka dari laman PMJ News menunjukkan hasil sebagai berikut:

1. Konjungsi (Ijtimak) awal bulan Syawal 1443 H di Indonesia terjadi sebelum Matahari Terbenam pada hari Minggu, 1 Mei 2022 pukul 03.27 WIB atau 04.27 WITA atau 05.27 WIT. Terbenam Matahari, paling awal terjadi di Merauke (Papua) pukul 17.29 WIT dan paling akhir pukul 18.45 WIB di Sabang, (Aceh);

2. Tinggi Hilal saat matahari terbenam berkisar antara terendah sebesar 3,79⁰ di Merauke (Papua) sampai dengan tertinggi sebesar 5,57⁰ di Sabang (Aceh);

3. Elongasi saat Matahari terbenam terkecil terjadi sebesar 4,88⁰ di Oksibil (Papua) sampai dengan terbesar 6,35⁰ di Sabang (Aceh);

4. Umur Bulan saat Matahari terbenam berkisar dari yang termuda sebesar 12,03 jam di Merauke (Papua) sampai dengan yang tertua sebesar 15,30 jam di Sabang (Aceh);

5. Lag atau selisih terbenamnya Matahari dan terbenamnya Bulan berkisar antara 19,19 menit di Merauke (Papua) sampai dengan 27,07 menit di Sabang (Aceh);

6. Kecerlangan Bulan (FIB) saat Matahari terbenam berkisar antara 0,18 % di Oksibil (Papua) sampai dengan 0,31 % di Sabang (Aceh);

Melihat data-data di atas BMKG memprediksi pengamatan hilal akan berpotensi terlihat pada, 1 Mei 2022.

Akan tetapi, BMKG terangkan bahwa terlihatnya atau tidak hilal itu dikembalikan lagi dengan kondisi cuaca pada setiap lokasi pengamatan.

Sebab cuaca yang buruk dapat menggangu pengamatan hilal satu Syawal 1443 H yang akan datang.

Kendati begitu, BMKG meminta untuk umat Islam tetap menunggu pengumuman dari Kemenag yang akan dilakukan sidang isbat setelah proses pengamatan hilal selesai, pada 1 Mei 2022 mendatang. ***

Editor: Muhammad Ayus

Tags

Terkini

Terpopuler