Hari Raya Nyepi 2022, Berikut Pantangan yang Harus Dilakukan Umat Hindu di Bali

2 Maret 2022, 21:05 WIB
Hari Raya Nyepi 2022, Berikut Pantangan yang Harus Dilakukan Umat Hindu di Bali /Ahmad Fitrianto/Freepik.com

PORTAL MAJALENGKA – Hari Raya Nyepi yang dirayakan umat Hindu di Bali merupakan perayaan tahun baru Saka.

Hari Raya Nyepi pada tahun ini yang jatuh pada Kamis, 3 Maret 2022 merupakan Tahun Baru Saka 1944. Penanggalan Saka dimulai pada tahun 78 Masehi.

Pada tahun baru Saka, umat Hindu di Bali melakukan banyak kegiatan sosial dan spiritual, salah satunya adalah upacara Melasti yang dilakukan beberapa hari sebelum Nyepi.

Baca Juga: Berikut Beberapa Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi 2022, Cocok Dibagikan di Media Sosial

Makna hari raya Nyepi bagi umat Hindu adalah untuk mengoreksi diri dengan melepaskan segala sesuatu yang tidak baik, kembali menuju kehidupan yang suci, dan mendoakan alam semesta agar tercipta kedamaian.

Umat Hindu di Bali melakukan beberapa pantangan atau disebut Catur Brata Penyepian. Ada empat pantangan yang dilakukan oleh umat Hindu saat hari raya Nyepi.

Pertama adalah Amati Geni, yaitu tidak menyalakan api termasuk memasak. Hal ini berarti melakukan upawasa atau puasa.

Baca Juga: Hari Raya Nyepi 2022, Layanan Data Seluler dan IPTV di Bali Dimatikan

Kedua, Amati Karya, yaitu tidak bekerja. Maksudnya adalah untuk mengistirahatkan panca indera dari segala pekerjaan duniawi.

Ketiga, Amati Lelungaan, yang berarti tidak bepergian. Maknanya agar dapat mengistirahatkan badan.

Keempat, Amati Lelanguan, yaitu tidak mencari hiburan. Sebab, hari raya Nyepi dimaksudkan sebagai pengurbanan dari hal-hal duniawi untuk menjadi lebih spiritual.

Baca Juga: Hari Raya Nyepi 2022, 115 Penerbangan Rute Bali Dihentikan Sementara

Seperti diketahui, pada saat hari raya Nyepi, umat Hindu di Bali berada di tempat tinggal mereka masing-masing, menaati pantangan, dan melakukan tata cara.

Saat hari raya Nyepi, mereka mempercayai bahwa dengan melakukan hal-hal yang spiritual dapat menjadi pengurbanan atas kesalahan dan dapat menjadi suci.

Hal-hal yang biasa dilakukan umat Hindu di Bali saat Nyepi adalah melakukan upawasa, mona, dhyana, dan arcana.

Upawasa berarti puasa, tidak makan dan minum selama 24 jam. Mona artinya berdiam diri, tidak bicara sama sekali selama 24 jam.

Dhyana yaitu melakukan pemusatan pikiran pada nama Tuhan untuk mencapai keheningan. Arcana, yaitu melakukan persembahyangan seperti biasa di tempat suci atau tempat pemujaan keluarga di rumah.

Karenanya, saat hari raya Nyepi, para umat Hindu biasanya melakukan tata cara di rumah masing-masing dalam keheningan.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: phdi.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler