Ini PR Besar PBNU Setelah Muktamar Menurut Maman Imanulhaq

24 Desember 2021, 18:27 WIB
Maman Imanulhaq memberi ucapan selamat kepada KH Yahya Cholil Staquf atau yang biasa disapa Gus Yahya memenangkan pemilihan Ketua Umum PBNU dalam sidang Muktamar NU ke-34 di Lampung, Jumat 24 Desember 2021. /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/

PORTAL MAJALENGKA - Pemilihan ketua umum PBNU yang berlangsung dramatis berakhir sudah pagi tadi.

KH Yahya Cholil Staquf atau yang biasa disapa Gus Yahya memenangkan pemilihan Ketua Umum PBNU dalam sidang Muktamar NU ke-34 di Lampung, Jumat 24 Desember 2021.

Mantan Jubir Presiden RI di era Gusdur itu menyisihkan incumbent KH Said Aqil Siradj yang digelar secara voting.

Baca Juga: PWI Majalengka Dukung Lahirnya Universitas Sindang Kasih

Sebelumnya Para Ulama yang dipilih sebagai Ahwa ( Ahlu Halli wal Aqdi) oleh muktamirin telah memutuskan secara musyawarah untuk menunjuk KH. Kifayatul Akhyar sebagai Rais Amm PBNU periode 2021-2026.

Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), KH Maman Imanulhaq mengapresiasi penyelenggaraan Muktamar NU yang berlangsung secara demokratis dan lancar.

Meski sedikit diwarnai perdebatan alot hingga sempat memanas, namun gelaran 5 tahunan NU itu dianggap sukses dan melahirkan nahkoda baru kepengurusan PBNU.

Baca Juga: David da Silva Resmi Kenakan Nomor Punggung 25 di Persib Bandung, Berikut Porfilnya

Usai proses demokrasi yang melelahkan itu, kini saatnya, kata Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi Majalengka, NU melakukan konsolidasi, merapatkan kembali barisan untuk menyongsong satu abad pengabdian NU.

Menurut Kiai Maman, NU adalah rumah besar, tempat berjuang bersama semua kalangan yang memiliki prinsip ideologi Islam ahlussunah wal jamaah dan memiliki komitmen Keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan.

Dalam catatan Kiai Maman, Gus Yahya setidaknya punya 3 pekerjaan rumah yang tidak mudah dalam memimpin roda organisasi hingga tahun 2026 salah satunya yakni penguatan institusi.

Baca Juga: CIREBON Segera Punya Pemantau Korupsi CCW, Tunggu Saja

Selain itu, di era society 5.0 yang telah berjalan, NU harus menjadi lokomotif untuk melakukan transformasi digital. Sementara PR lain yang tidak kalah penting adalah penguatan dan pembenahan manajenen sumber daya manusia (SDM) baik di dalam warga Nahdliyin maupun kepada publik pada umumnya.

"NU tidak hanya sekedar hanya melakukan transformasi digital, tetapi lebih dari itu yakni melakukan penguatan SDM untuk menjawab tantangan zaman," kata Kiai Maman kepada media, Jumat 24 Desember 2021.

Sesuai dengan tantangan Presiden Joko Widodo yang dikemukakan saat membuka Muktamar NU, Gus Yahya, menurut Kiai Maman, juga harus mampu menafsirkan serta menjawab harapan Presiden baik di bidang ekonomi, sosial, dan kebudayaan.

Baca Juga: Link Streaming Film Series Layangan Putus Episode 6a: Kinan Berencana Mengakhiri Hubungan Bersama Aris

Soal Transformasi digital, Kiai Maman berharap, manuskrip-mauskrip kuno, kitab-kitab tradisonal segera didigitalisi sehingga NU memiliki e-book yang bisa lebih dimanfaatkan oleh publik.

Sementara di bidang SDM, dengan potensi yang sangat besar dan melimpah, Gus Yahya diharapkan menginventarisir potensi itu dan menempatkannya sesuai bidang dan keahlian yang mereka miliki untuk kemajuan NU demi peradaban dunia yang lebih baik.

"Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada KH. Kifayatul Akhyar dan Gus Yahya yang telah terpilih menjadi Rais Amm dan Ketum PBNU untuk 5 tahun ke depan. Semoga di bawah kepemimpinannya NU semakin besar dan bermanfaat untuk Indonesia dan dunia. Terimakasih kepada KH. Said Aqil Sirodj atas pengabdian yang sangat kobstruktif dan siginifikan bagi NU dan Indonesia, " pungkas Anggota DPR RI Komisi VIII ini.***

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler