Dikenal Tempat Semayam Para Dewa, Inilah Asal Usul Gunung Semeru Menurut Kitab Kuno Tantu Panggelaran

14 Desember 2021, 15:30 WIB
Gunung Semeru sebelum Erupsi. Menurut Kitab Kuno Tantu Panggelaran, Semeru merupakan tempat persemayaman para dewa /BBTNBTS/

PORTAL MAJALENGKA – Tidak banyak yang tahu jika kisah gunung Semeru tertulis dalam satu kitab kuno Tantu Panggelaran. Kanal YouTube Berbagi ilmu mengunggah kisah dibalik Gunung Semeru.

Unggahan tentang sejarah dan legenda gunung Semeru yang terdapat di kitab kuno Tantu Panggelaran tersebut diunggah empat bulan lalu, tepatnya 7 Agustus 2021.

Itu artinya, akun YouTube mengunggah sejarah gunung Semeru dalam kitab kuno Tantu Panggelaran tiga bulan sebelum terjadinya erupsi Gunung Semeru Sabtu 4 Desember 2021.

Dalam kitab kuno Tantu Panggelaran, pada abad ke-15 konon keadaan bumi miring karena gunung Meru di India terlalu berat.

Baca Juga: BUKAN KERETA KENCANA, Ini yang Dilihat Indigo Cirebon sebelum Gunung Semeru Meletus, Analisisnya Menggugah

Pulau Jawa menjadi tidak stabil, terapung di laut luas dan terombang-ambing karena ombak yang begitu ganas.

Melihat pulau yang tidak menentu tersebut para dewa bersepakat untuk memaku pulau Jawa dengan cara memindahkan gunung meru di India ke pulau jawa.

Untuk melakukan tugasnya para dewa mengubah dirinya, Dewa Wisnu menjelma sebagai kura-kura raksasa. Sementara Dewa Brahma menjelma sebagai ular yang sangat panjang.

Gunung Semeru kemudian diletakkan di punggung kura-kura raksasa tersebut, sedangkan ular panjang bertugas melilit Gunung Semeru agar tidak jatuh selama perjalanan.

Sesampainya di pulau Jawa, gunung Semeru diletakkan di bagian barat pulau Jawa. Tetapi tidak seimbang, karena bagian timur terangkat ke atas.

Baca Juga: Warga Asyik Berfoto di Lokasi Erupsi Gunung Semeru, Netizen: Miris Sekali!

Akhirnya para dewa memindahkan gunung Semeru ke arah timur. Saat membawanya ke timur, beberapa potongan gunung Semeru berjatuhan berjajar.

Potongan berjajar tersebut akhirnya membentuk barisan pegunungan dari barat ke timur, namun pulau Jawa masih tetap miring.

Akhirnya para dewa memotong sebagian gunung dan menempatkannya di bagian barat laut gunung penanggungan atau gunung Pawitra.

Sedangkan bagian utama gunung dikenal dengan nama gunung Semeru dan dipercaya sebagai tempat bersemayam dewa Siwa.

Dikatakan juga dalam teks-teks purana yang tergolong kitab weda, bahwa Tuhan maha tunggal yang bersemayam di puncak Mahameru dikenal sebagai gunung Himawan atau kali yang bersalju abadi.

Baca Juga: WASPADA!!! Ramalan Jayabaya Tentang Pulau Jawa Pasca Gunung Semeru Meletus

Di sanalah dewa Siwa menurunkan ajaran-ajarannya kepada Dewi Parwati sang Dewi gunung Semeru.

Konon katanya Pulau Jawa adalah nama yang diberikan Dewa Siwa, karena pulau ini dulunya banyak ditumbuhi pohon Jawawut.

Dalam buku The History of Java, disebutkan bahwa pemerintahan tertua di tanah Jawa berada di kaki gunung Semeru, bernama Giling Wesi.

Semeru disebutkan dalam prasasti Pasru Jambe Kabupaten Lumajang, bahwa dulu daerah tersebut merupakan padepokan dan tempat tinggal resi. Tepatnya di dusun Munggil Resi Pasopati.

Gunung Semeru menurut masyarakat Hindu di Bali dan Jawa, pemindahan gunung merupakan pemindahan kayangan para dewa.

Baca Juga: Kisah Haru Nurfida, Bocah Kecil yang Lari Terbirit-birit Selamatkan Diri Saat Gunung Semeru Erupsi

Gunung Semeru juga memiliki nilai-nilai luhur dan suci dalam agama Hindu, karena sebelum dipindahkan gunung Semeru dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para dewa.

Gunung Semeru juga dipercaya merupakan tempat terhubungnya bumi dan kayangan. Sampai sekarang pun gunung Semeru diyakini sebagai tempat bersemayamnya bagi para dewa.

Menurut masyarakat Bali, gunung Semeru juga dipercaya sebagai bapak dari gunung agung. Untuk menyembah para dewa, umat Hindu Bali dan umat Hindu Tengger mendirikan pura Mandara giri.

Semeru Agung merupakan upacara sesaji kepada dewa-dewa di gunung Semeru, tiap 8 sampai dengan 12 tahun sekali.

Gunung Semeru dikenal sebagai gunung suci, dan gunung Semeru diyakini memiliki misteri yang menyelimutinya.

Baca Juga: Rahasia Ilahi, Rumah Milik Warga Sumberwuluh Lumajang Ditemukan Utuh Pasca Erupsi Gunung Semeru

Salah satunya adalah Arca Pada atau Arcopodo dikenal sebagai pos terakhir dalam pendakian gunung Semeru.

Nama Arcopodo ini berasal dari kata arca dan pada yang berarti sayang sama.

Konon katanya Arcapada ini menjaga sebuah gapura gaib yang hanya bisa dilihat oleh orang tertentu yang memiliki ilmu tinggi alam gaib.

Merujuk pada buku karya profesor Sukmono, Arcapada adalah arca perwujudan dari dewa kala dan yang mempunyai tugas untuk menjaga gerbang gapura candi pada gapura sebelah barat. Sedangkan bagian timur dijaga Dewa Dana Gapura.

Itulah sekilas tentang asal usul Gunung Semeru, yang kisahnya diabadikan dalam kitab Tantu Panggelaran. *

Editor: Ayi Abdullah

Tags

Terkini

Terpopuler