Inilah 11 Pahlawan dari Kalangan Santri, Mengenang 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional

7 November 2021, 10:00 WIB
Inilah 11 Pahlawan dari Kalangan Santri, Mengenang 10 November Sebagai Hari Pahlawan Nasional /Kemensos RI/

PORTAL MAJALENGKA - Tak lagi lama, Indonesia akan memperingati Hari Pahlawan Nasional 10 November.

Sesuai amanah Pendiri Republik Indonesia, Ir. Soekarno ia mengatakan kepada kita semua.

"Jas Merah! Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah," sebuah judul Pidato Soekarno pada 17 Agustus 1966.

Baca Juga: Pengaturan Hadapi Nataru untuk Lindungi Masyarakat dari Gelombang ke-3

Terjadinya perang mempertahankan Republik Indonesia pada 10 November 1945 tidak lepas dari Resolusi Jihad yang dicetuskan pada 22 Oktober 1945 dan saat ini diperingati sebagai Hari Santri Nasional.

Pasalnya, upaya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan meletusnya berbagai peperangan dalam rentang 1945-1949 merupakan buktinya.

Berdasarkan sejarah yang ada, awal terjadinya Pertempuran Surabaya dilatarbelakangi dengan adanya kedatangan pasukan sekutu pada tanggal 25 Oktober 1945 yang tergabung dalam AFNEI atau Allied Forces Netherland East Indies.

Baca Juga: Kejar Target Vaksinasi, Pemerintah Terus Datangkan Vaksin

Kedatangan pasukan AFNEI  tersebut ke Surabaya tepatnya di Tanjung Perak dipimpin oleh seorang Jenderal yang bernama Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby yang kemudian membuat sebuah pos pertahanan.

Tujuan awal dari kedatangan sekutu tersebut adalah mengamankan tawanan perang, melucuti senjata para tentara Jepang serta menciptakan ketertiban setelah mengumandangkan kemerdekaan tersebut.

Hal ini dilakukan oleh pasukan sekutu dengan menyebar selebaran yang memiliki maksud agar masyarakat setempat menyerahkan senjata yang mereka miliki ke pihak mereka.

Baca Juga: 200 Juta Suntikan Untuk Satu Tujuan, Yakni Indonesia Akhiri Pandemi

Hal ini yang pada akhirnya memicu adanya gerakan dari masyarakat Surabaya untuk melakukan penyerangan dengan maksud untuk mengusir pasukan sekutu tersebut.

Peperangan ini dipimpin Bung Tomo, sebelum perang ia meminta pendapat dari para ulama.

Sampai akhirnya seorang Jenderal yang bernama Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby tewas terbunuh oleh pasukan Republik Indonesia pada 30 Oktober 2021.

Untuk mengenang hari Pahlawan Nasional, Portal Majalengka merangkum 11 Pahlawan dari kalangan santri.

Adapun 11 Pahlawan Nasional tersebut adalah sebagai berikut :

Baca Juga: Bhayangkara Kembali Puncaki Klasemen Sementara BRI Liga 1 Usai Bungkam PSM Makassar dengan Skor 2-0

1. KH Hasyim Asy'ari (Suku Jawa).
Pendiri NU, Panglima Tertinggi Laskar Santri yang terdiri dari Barisan Kiai, Laskar Hisbullah, dan Laskar Sabilillah. Ia mendapat gelar Pahlawan Naisonal berdasarkan (SK Presiden RI No.294 November 1964)

2. KH Wahid Hasyim (Suku Jawa)
Ketua Umum PBNU, Berjuang melawan Penjajah, Anggota BPUPKI Perumus Pancasila, Menteri Agama RI Pertama.
Ia mendapatkan gelar Pahalawan nasional berdasarkan (SK. Presiden RI No. 206 Agustus 1964).

3. KH Zainul Arifin Pohan (Suku Batak)
Komandan Hizbullah, Ketua PBNU dan Anggota Konstituante, Wakil Perdana Menteri RI. Ia mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional berdasarkan (SK Presiden RI No. 35, 4 Maret 1963) 

Baca Juga: Tubagus Jody Sopir Vanessa Angel akan Diperiksa Polisi, Diduga Lalai Berkendara

4. KH Zainal Mustofa (Sunda)
Ketua PCNU Singaparna, gugus sebagai Syahid dalam Perjuangan Melawan penjajah Jepang. Ia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan (SK Presiden RI No. 064 November 1972)

5. H Andi Mappanyukki (Suku Bugis)
Raja Bone, pendiri NU Sulawesi Selatan, berjuang melawan penjajah Belanda dan Jepang 1945-1949. Ia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan (SK. Pres RI No. 089 5 November 2004)

6. H Andi Djemma (Suku Luwu)
Raja Luwu, Pendiri NU Sulawesi Selatan ini berjuang melawan Penjajah Belanda 1946-1948. Ia mendapatkan gelar Pahkawan Nasional RI berdasarkan ( SK. Pres RI No. 073 6 November 2002)

Baca Juga: Sederet Selebritis Ungkap Kepribadian Asli Vanessa Angel dan Bibi, Angkie Yudistia Turut Beri Tanggapan

7. KH Wahab Chasbullah (Suku Jawa)
Pendiri NU, Komandan Barisan Kiai ini berjuang melawan Penjajah, 1926-1949. Kiai yang merupakan Anggota Konstituante RI, Anggota DPA RI, dan Komandan melawan PKI 1965 ini mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan ( SK Presiden RI No.  November 2014).

8. KH As'ad Syamsul Arifin (Suku Madura)
Pendiri NU ini berperang melawan penjajah 1945-1949. Kiai yang pernah menjabat sebagai Anggota Konstituante RI itu mendapatkan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan (SK Presiden RI No. 91 November 2016)

9. KH Idham Chalid (Suku Banjar)
Ketua Umum PBNU 1956-1984 ini merupakan pejuang kemerdekaan, Wakil Perdana Menteri RI, dan Ketua MPR-RI. Ia mendapatkan gelar pahlawan Nasional berdasarkan (SK Presiden No. 113, 7 November 2011)

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 6.2 Guncang Tenggara Bolaanguki-Bolsel Sulawesi Utara, Terasa hingga Minahasa

10. KH Sam'un (Suku Banten)
Ketua PCNU Serang itu merupakan pejuang melawan Penjajah 1945-1949. Ia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan (SK. Presiden RI 8 November 2018).

11. KH Masjkur (Suku Jawa)
Ia merupakan Komandan Laskar Sabilillah, Ketua Umum PBNU, Anggota BPUPKI, dan Perumus dasar negara. Kiai Maskur juga pernah menjabat sebagai Anggota Konstituante RI dan Menteri Agama RI. Ia mendapatkan gelar pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden  pada  8 November 2019.

Selain dari 11 Pahlawan Nasional dari kalangan Santri, masih banyak ulama dan santri yang berjuang dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Juga: Cara Memperbaiki Kesalahan Nama di Buku Nikah, Simak Baik-baik Pesan Kementerian Agama

Salahsatunya Kiai Abbas Buntet yang terkenal dengan Macan dari Cirebon saat Resolusi Jihad dan Pertempuran 10 November 1945.***

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler