Kedatangan Lagi 8 Juta Vaksin Bulk Sinovac, Indonesia Amankan Pasokan Vaksin COVID-19

31 Mei 2021, 22:19 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa pemerintak Indonesia konsisten dengan program Indonesia sehat. /BPMI

 

PORTAL MAJALENGKA - Indonesia kedatangan lagi tambahan 8 juta vaksin dalam bentuk bahan baku atau bulk yang diproduksi Sinovac Biotech Ltd.

Kedatangan ini membuat jumlah vaksin yang telah diterima Indonesia menjadi 91,9 juta dosis, kombinasi antara vaksin berbentuk jadi dan bahan baku (bulk).

Disaksikan Menteri BUMN dan Ketua Pelaksana KPCPEN Erick Thohir, vaksin yang disimpan dalam 4 envirotainer besar dan 1 envirotainer kecil ini, tiba dengan pesawat Garuda GA 891. Setelah ini akan diberangkatkan ke fasilitas Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.

Baca Juga: Komnas HAM Minta Rencana Pelantikan Pegawai KPK yang Lulus TWK Ditunda

Dengan kedatangan vaksin tahap ke-14 ini, maka hingga saat ini telah terima 3 juta dosis vaksin jadi produksi Sinovac, 6,41 juta dosis vaksin jadi produksi AstraZeneca, 1 juta dosis vaksin jadi produksi Sinopharm - dimana 500 ribu merupakan hibah UEA, serta dalam bentuk bahan baku atau bulk sebanyak 81,5 juta dosis vaksin produksi Sinovac yang setelah diolah di Bio Farma akan menjadi 65.5 juta dosis vaksin jadi.

"Jadi secara total, terdapat 75,9 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi," kata Menteri Erick.

Jumlah total vaksin jadi lebih sedikit daripada jumlah total dosis yang telah tiba di Indonesia (kedatangan) dikarenakan ada wastage dan overfill dalam proses produksi dari vaksin bahan baku menjadi vaksin jadi.

Baca Juga: Larissa Chou Ungkap 7 Alasan Perceraian dengan Alvin Faiz, Singgung Soal Main Futsal

Dengan demikian, total jumlah dosis kedatangan vaksin COVID-19 di Indonesia, kumulatif dari vaksin jadi dan bulk, hingga hari ini adalah sebanyak 91.910.500 dosis.

Jumlah total vaksin jadi lebih sedikit daripada jumlah total dosis yang telah tiba di Indonesia dikarenakan ada wastage dan overfill dalam proses produksi dari vaksin bahan baku menjadi vaksin jadi.

Dia menegaskan, pemerintah berkomitmen melindungi warganya dengan mengamankan dan meningkatkan pasokan vaksin.

Baca Juga: Wadah KPK Penuhi Panggilan Komnas HAM Terkait Dugaan Pelanggaran HAM Materi TWK

"Kita patut syukuri, karena walau ditengah disrupsi pasokan dan alokasi pengadaan vaksin di dunia, stok vaksin kita aman, dan terus ditingkatkan," ujar Menteri Erick di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (31/5/2021).

Ia menambahkan, selain mendapatkan vaksin lewat kerjasama bilateral dan multilateral, Indonesia tengah mengembangkan vaksin produksi dalam negeri untuk membangun kemandirian bangsa dan memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19.

“Pemerintah bekerja sama dengan beberapa lembaga-lembaga pengembang, baik dari universitas dan lembaga penelitian. Tidak cukup disitu pemerintah juga bekerja sama dengan pihak lainnya. Pemerintah ingin bisa memproduksi vaksin sendiri tidak hanya impor.’ ujarnya.

Baca Juga: Komnas HAM Periksa Pegawai dan Wadah KPK Hari Ini terkait TWK

Menurut Erick, proses vaksinasi terus dipercepat, hingga saat ini realisasi pelaksanaan
vaksinasi di Indonesia telah mencapai total 26,85 juta dosis.

Ia menekankan, percepatan dan perluasan cakupan vaksinasi, ditambah disiplin protokol kesehatan, tidak hanya menyelamatkan jiwa, tetapi juga untuk mengendalikan pandemi, mengembalikan kualitas kehidupan kita, menggerakkan kembali ekonomi kita.

“Agar pertumbuhan ekonomi antara 4,1% sampai 5,1% di tahun 2021 bisa kita capai.
Kita bangun Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, Indonesia Tumbuh," tegas Erick.

Baca Juga: Sandiaga Uno Sosialisasi Desa Wisata Cibuntu Kuningan, Hendak Jadikan Tujuan Pariwisata Berkelas Dunia

Kuncinya, Erick kembali mengingatkan, ini harus menjadi keseriusan dan perjuangan bersama, serta disiplin protokol kesehatan.

Insya Allah kerja keras ini bisa kita lihat di akhir tahun ini atau awal tahun depan, bisa ada kemajuan vaksin merah putih atau vaksin yang bekerja sama dengan pihak lain.

"Saya juga ucapkan Terima kasih atas kerja sama kementerian dan lembaga, termasuk, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keuangan, yang berjibaku memastikan vaksinasi berjalan dengan baik," tutup Erick. ***

 

 

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler