3 Orang Meninggal Akibat Longsor Nganjuk, 16 Warga Hilang Masih Dicari

15 Februari 2021, 16:44 WIB
Tim SAR diturunkan evakuasi korban Longsor Nganjuk, SAR: 16 Masih Belum Ditemukan, 2 Meninggal Dunia, 3 Selamat /Foto : BNPB/

PORTAL MAJALENGKA - Tanah longsor menimpa Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mengakibatkan tiga orang meninggal dunia. Sementara ini masih terdapat belasan korban longsor Nganjuk belum ditemukan.

Peristiwa longsor Nganjuk terjadi Minggu, 15 Februari 2021. Penyebabnya hujan deras di wilayah sekitar kejadian.

Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan evakuasi terhadap korban longsor Nganjuk.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19: Lampu Hijau untuk Kelompok Komorbid dan Penyintas

Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat mengatakan, korban longsor kurang lebih 21 orang. Lima orang sudah ditemukan, tiga di antaranya meninggal dunia.

"Satu barusan meninggal pagi tadi, dan dua alhamdulillah selamat, sisanya 16 orang belum ditemukan," kata di Nganjuk, Senin.

Ia mengatakan, hingga kini gabungan personel dari BPBD Kabupaten Nganjuk, TNI/Polri serta relawan masih mencari 16 orang yang hingga kini belum ditemukan itu.

Baca Juga: Ratusan Penumpang Kapal Feri Histeris saat Terombang-ambing Akibat Cuaca Buruk

Pencarian fokus dilakukan di titik yang diprediksi lokasi rumah mereka. Dalam pencarian korban, kata dia, petugas juga menurunkan alat berat. Ada tiga alat berat yang diturunkan, satu di antaranya ukuran kecil.

Untuk alat berat yang ukuran kecil itu digunakan untuk membuka akses jalan yang tertutup material tanah longsor. Jika sudah terbuka baru alat yang lebih besar masuk.

Dirinya mengakui alat berat yang dimiliki oleh Pemkab Nganjuk memang harus dibagi.

Baca Juga: Jalan Ambles Akibat Longsor Memutus Jalur Penghubung Brebes dengan Tegal

Sebelumnya juga terjadi banjir di wilayah kota pada Minggu (14/2) malam, sehingga alat berat juga dibutuhkan untuk membersihkan sisa sampah yang terhanyut air.
Banjir telah melanda wilayah kota dengan ketinggian sekitar 1 meter.

Ia juga menyebut medan ke lokasi kejadian sebenarnya relatif bisa dilalui. Pemkab Nganjuk sudah berhasil membawa sejumlah alat berat ke titik tanah longsor itu.

Selain itu, sejumlah persiapan tanggap bencana juga didirikan. Kegiatan itu dengan mendirikan dapur umum serta posko relawan. Nantinya di posko relawan, bantuan juga akan dikumpulkan yang kemudian didistribusikan ke lokasi bencana.

Baca Juga: Tak Terlihat di Tengah Korban Banjir Indramayu, Begini Klarifikasi Lucky Hakim

"Titiknya saja sudah mudah dilalui. Logistik, sarana prasarana juga sudah bisa masuk ke tiitk dan tim bisa masuk ke titik. Ini berkat kerja sama semua," kata Bupati.

Sementara itu, di posko yang didirikan di Kantor Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk bantuan mulai mengalir seperti bahan pokok dan untuk perlengkapan warga. Bantuan itu dikumpulkan sebelum didistribusikan.

Warga yang menjadi korban tanah longsor hingga saat ini juga masih tinggal di tempat pengungsian yang telah disiapkan oleh Pemkab Nganjuk.

Baca Juga: Stasiun Kejaksan Cirebon Hadirkan Layanan Pemeriksaan GeNose Tarif Rp20 Ribu Mulai 15 Februari

Tagana Nganjuk mendata terdapat kurang lebih ada 13 rumah tertimbun material tanah longsor dan 160 orang kini mengungsi. Jumlah itu juga diperkirakan bisa bertambah.***

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler