Guru SMKN 03 Pontianak Asal Tegal Jadi Korban Pesawat Jatuh Sriwijaya Air

10 Januari 2021, 11:37 WIB
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air. /Instagram.com/@sriwijayaair

PORTAL MAJALENGKA-Rafiq Yusuf Al-Idrus, suami dari salah satu penumpang Sriwijaya Air SJ 182, atas nama Panca Widiya Nursanti menceritakan kronologi istrinya naik pesawat tersebut setelah bertolak dari Tegal menuju Pontianak.

Dia menceritakan semula telah direncanakan liburan sekeluarga, namun terkendala aturan yang mewajibkan tes swab PCR sehingga hanya istrinya yang pulang ke Tegal, Jawa Tengah.

"Kita sudah rencana melakukan liburan keluarga Tegal  ke Jawa Tengah. Namun urusan penerbangan ada PCR jadi istri yang berangkat ke Tegal. Untuk kembali ke Pontianak melalui Jakarta menumpangi Sriwijaya Air SJ 182," ujarnya saat diwawancarai di Posko Ante Mortem Bandara Supadio Pontianak di Kubu Raya, Minggu, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Tim Penyelam Kopaska Temukan Potongan Puing dan Bagian Tubuh Diduga Korban Sriwijaya Air

Rencana awal akan berlibur saat Lebaran, namun urung dilakukan karena ada pandemi.

Ia menyebutkan jumlah anaknya empat orang dan saat ini dengan penuh harapan tetap menunggu kabar baik. 

"Kita tentu terus memantau informasi dari pihak bandara terkait kondisi terbaru," jelas dia.

Saat ini anak  tertua melakukan pengambilan atau tes DNA untuk proses pencocokan dan lainnya.

Baca Juga: Dirut: Pesawat Sriwijaya SJ 182 Layak Terbang

Ia juga telah menyiapkan administrasi yang diperlukan untuk identifikasi keluarga penumpang.

"Istri saya ini periang. Beliau adalah seorang guru di SMKN 3 Pontianak. Rencana dan harusnya pulang pada 2 Januari 2021 dan kemarin baru bisa pulang," katanya.

Terpantau hingga saat ini di Posko Ante Mortem Bandara Supadio Pontianak tampak terus hadir keluarga korban. Sejak sore kemarin dan kini terdapat keluarga korban memantau perkembangan terkini.

Baca Juga: 11 Meninggal 8 Masih Tertimbun, SAR Lanjutkan Pencarian Korban Tanah Longsor Cihanjuang

Saat ini juga keluarga korban juga diminta oleh pihak berwenang untuk identifikasi dan lainnya termasuk ambil DNA keluarga terdekat.

Aparat dari kepolisian, TNI, Basarnas dan pihak bandara itu sendiri juga menyediakan tenda dan melakukan pengamanan di sekitar gedung serba guna yang dijadikan Posko Ante Mortem. ***

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler