Muncul Cahaya di Gunung Merapi Diduga Api Diam, Begini Penjelasan BPPTKG

5 Januari 2021, 11:15 WIB
Penampakan Gunung Merapi yang Mengeluarkan Lava Pijar /BPPTKG

PORTAL MAJALENGKA - Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan cahaya guguran material yang diduga lava pijar dan api diam pada Senin, 4 Januari 2021 malam.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan tertulis di Yogyakarta menyimpulkan bahwa lava pijar Gunung Merapi telah muncul di dasar Lava 1997.

Sinar yang teramati di Gunung Merapi pada tanggal 31 Desember 2020 pukul 21.08 WIB, kata dia, bisa jadi merupakan indikasi awal akan munculnya api diam dan lava pijar.

Baca Juga: Penyelidik Bumi: Sumber Tekanan Magma Gunung Merapi 1,3 Kilometer dari Puncak

BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) sejak 5 November 2020 telah menaikkan status Gunung Merapi di tingkat Siaga (Level III). 

"Pada tanggal 4 Januari 2021 pukul 19.50 WIB terjadi guguran yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 33 mm dan durasi 60 detik. Suara guguran terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan," kata Hanik Humaida, Senin 4 Januari 2021 malam, dilansir dari Antara.

Ia mengatakan, peningkatan aktivitas Gunung Merapi sejak tanggal 22 Desember 2020.

Baca Juga: Angin Bertiup Lemah, Gunung Merapi Keluarkan Guguran Material 200 Meter

Menurut dia, pada Senin (4/1) malam terlihat dari pantauan kamera CCTV terlihat guguran di sisi barat daya Gunung Merapi dan kamera thermal di stasiun Panguk itu merupakan bagian dari manifestasi peningkatan aktivitas Gunung Merapi.

Sebelumnya, video dari CCTV mode "nightview" menampilkan pendaran sinar yang diduga adalah lava pijar.

Dari hasil pengamatan yang didukung juga dengan foto DSLR (difoto oleh Pak Ranto) dan foto dari Pos Kaliurang yang menunjukkan rona merah di lokasi yang sama. Jaringan seismik Gunung Merapi pada saat itu juga merekam gempa guguran.

Baca Juga: Pantau Gunung Merapi dari Udara, BPBD: Terdapat Banyak Material Longsoran Baru

"Informasi ini sangat berguna bagi pemantauan aktivitas Gunung Merapi saat ini," kata dia.

Terkait hal tersebut Hanik mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti arahan dari BPBD dan pemerintah daerah setempat. Serta selalu mengikuti informasi dari sumber yang terpercaya.

Terkait dengan kejadian ini, BPPTKG belum merevisi rekomendasi aktivitas Gunung Merapi di mana daerah potensi bahaya masih dalam jarak maksimal 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi***

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler