Angka Kecelakaan di Tol Cipali Turun 7 Persen

30 November 2020, 14:30 WIB
Kecelakaan mobil di Tol Cipali. Dengan berbagai upaya, pengelola tol Cipali berhasil mengurangi kecelakaan sampai 7 persen dibanding tahun 2019 lalu(Foto ; PMJ/Ilustrasi FIF). /Foto ; PMJ/Ilustrasi FIF/

PORTAL MAJALENGKA - Astra Infra Toll Road Cikopo-Palimanan sebagai operator Tol Cipali, menjalankan program 3E (Education, Engineering dan Enforcement).

Operator tol Cipali menggandeng Kementerian Perhubungan dan Polda Jawa Barat rutin melakukan razia kecepatan menggunakan speed gun.

Pengelola tol Cipali juga menindak truk kelebihan muatan (over dimension dan overload/ODOL).

Direktur Operasi Astra Tol Cipali, Agung Prasetyo mengatakan pihaknya melakukan berbagai upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas di ruas tol sepanjang 116,75 kilometer tersebut.

Baca Juga: Kecelakaan di Tol Cipali, 10 Orang Tewas

Beberapa penyebab terjadinya kecelakaan di ruas tol itu adalah gap kecepatan, faktor pecah ban, dan kelelahan pengemudi.

Dia menjelaskan, rata-rata pengguna Tol Cipali memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi sekira 130 km/jam.

Sedangkan masalah lainnya banyak kendaraan niaga besar yang memacu truknya terlalu lambat, rata-rata sekitar 29 km/jam.

Baca Juga: Sering Terjadi Kecelakaan di Tol Cipali, Operator Ungkap Penyebabnya

Gap kecepatan tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya kasus tabrak belakang, di mana mobil kecil yang melaju kencang tidak dapat mengindari truk besar yang berjalan lambat di depannya.

“Dengan program 3E, berdasarkan data yang tercatat sampai dengan pertengahan November 2020 angka kecelakaan di tol Cipali turun 7 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2019. Sedangkan angka fatalitas menurun sebanyak 75,” kata Agung.

Sementara melalui razia speed gun, operator Tol Cipali berharap pengendara patuh dengan ketentuan kecepatan, yakni minimal 60 km/jam dan maksimal 100 km/jam.

Baca Juga: Telan Rp692 milyar, Akses Tol Cipali Menuju BIJB Selesai 2021

“Dengan kecepatan yang sesuai aturan, diharapkan juga para pengemudi dapat menjaga jarak antara kendaraan di depannya untuk hindari tabrak belakang atau tabrak beruntun,” kata dia.

Hal lain yang dilakukan operator Tol Cipali untuk mencegah kecelakaan adalah dengan memasang speed reducer di beberapa ruas jalan, pada sisi kiri maupun kanan.

Speed reducer adalah marka jalan berbentuk garis panah yang memberikan efek visual kepada pengemudi untuk mengurangi kecepatan kendaraannya.

Baca Juga: Lalulintas di Tol Cipali Meningkat Selama Libur Panjang Maulid Nabi Muhammad SAW

Sedangkan untuk mengurangi angka fatalitas kecelakaan, pengelola tol tersebut memasang wire rope baja di sisi jalan, agar kendaraan yang oleng tidak keluar jalur dan menyeberang ke sisi yang berlawanan.

“Seandainya terjadi kecelakaan, sling baja dapat menahannya,” kata dia.

Faktor lainnya yang juga menjadi penyebab insiden kecelakaan di Cipali adalah kelelahan pengemudi. Untuk itu Agung berharap pengguna tol dapat memanfaatkan rest area untuk beristirahat setelah mengemudi 3-4 jam. ***

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler