PORTAL MAJALENGKA - Astra Infra Toll Road Cikopo-Palimanan telah mengupayakan berbagai cara guna menekan angka kecelakaan lalu lintas di ruas tol sepanjang 116,75 kilometer tersebut.
Direktur Operasi Astra Tol Cipali, Agung Prasetyo menanggapi hal tersebut. Menurutnya ada beberapa faktor yang melatarbelakangi terjadinya kecelakaan di ruas tol itu seperti gap kecepatan, faktor pecah ban, dan kelelahan pengemudi.
Agung juga menjelaskan, rata-rata pengguna Tol Cipali memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi sekira 130 km/jam, sedangkan masalah lainnya banyak kendaraan niaga besar yang memacu truknya terlalu lambat, rata-rata sekitar 29 km/jam.
Baca Juga: Menyambut Gajian, Shopee Adakan Gratis Ongkir dan Cashback Kilat di Shopee Gajian Sale
Gap kecepatan tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya kasus tabrak belakang, di mana mobil kecil yang melaju kencang tidak dapat mengindari truk besar yang berjalan lambat di depannya.
Untuk mengantisipasi hal itu, Agung menjelaskan bahwa Astra Tol Cipali telah menjalankan program 3E (Education, Engineering dan Enforcement), yakni menggandeng Kementerian Perhubungan dan Polda Jawa Barat untuk melakukan razia kecepatan menggunakan speed gun dan menindak truk kelebihan muatan (over dimension dan overload/ODOL).
Baca Juga: Pantau Gunung Merapi dari Udara, BPBD: Terdapat Banyak Material Longsoran Baru
"Dengan diadakannya program 3E, berdasarkan data yang tercatat, sampai dengan pertengahan November 2020 angka kecelakaan di tol Cipali turun 7 persen, dibandingkan periode yang sama di tahun 2019. Sedangkan angka fatalitas menurun sebanyak 75,” kata Agung dilansir dari Antara Jumat (27/11).