Galih menegaskan ada banyak media dalam memasarkan wisata, selain lewat situs resmi, media sosial yang banyak diakses generasi muda juga aplikasi pemesanan wisata daring.
Ia menjelaskan pemasaran secara digital bisa membuat promosi menyasar lebih personal, sesuai dengan target yang diinginkan. Dengan cara ini, pelaku wisata bisa mengetahui demografi, psikografi hingga perilaku konsumen secara efektif.
"Kita tiap hari main medsos, sayang jika kita tidak manfaatkan itu. Jangan kita habiskan waktu kita untuk scroll scroll medsos sampai lupa waktu, tapi kita tidak pernah memasarkan pariwisata yang ada di dekat kita," terangnya.***