Baca Juga: Smartphone Poco X3 Pro Cocok buat Para Gamers, Punya Spesifikasi Kuat Harga Terjangkau
Tak lama datanglah para prajurit Kesultanan Cirebon untuk mengabulkan tantangan Mbah Sapu Jagat yang berakhir dengan perlawanan. Namun Mbah Sapu Jagat harus menelan kekalahan dan melarikan diri dengan kedua anaknya ke arah selatan.
Prajurit Kesultanan Cirebon pun mengejarnya hingga ke selatan. Mbah Sapu Jagat merasa kewalahan dan bersembunyi di balik rumpunan tanaman oyong.
Persembunyian Mbah Sapu Jagat terendus. Prajurit pengejar pun lari ke dalam semak rumpun oyong yang rupanya dihuni oleh seekor kijang. Kijang tersebut melesat keluar dan mengagetkan rombongan prajurit pengejar Mbah Sapu Jagat.
Baca Juga: Anggota DPR RI Bingung, Stok Cadangan Pangan Ada tapi Harga Beras Terus Naik
Entah karena merasa lapar atau kesal, para prajurit tersebut malah mengejar kijang dan melupakan niat awal untuk mengejar Mbah Sapu Jagat. Oleh karena itu, wilayah ini dinamakan Ujungberung atau bisa diartikan sebagai ujung dari sebuah pengejaran.
Karena jasa tanaman oyong dan kijang itu, Mbah Sapu Jagat yang merasa berhutang budi mencetuskan sebuah sumpah dan menjadi larangan bagi penduduk desa tersebut.
Larangannya adalah pantang memakan oyong dan daging kijang. Apabila melanggar, maka akan terkena penyakit gatal-gatal.