Kisah Ulama Majalengka Berguru kepada Non Muslim dan Bergaul Dengan Keturunan Cina

- 18 November 2022, 06:30 WIB
Ilustrasi. Kisah Ulama Majalengka Berguru Kepada Non Muslim dan Bergaul Dengan Keturunan Cina
Ilustrasi. Kisah Ulama Majalengka Berguru Kepada Non Muslim dan Bergaul Dengan Keturunan Cina /Pixabay/TamalRoy

PORTAL MAJALENGKA – Kisah para ulama Indonesia sangat begitu kaya dengan peristiwa unik.

Bahkan, ulama Indonesia termasuk ulama internasional karena mampu menjadi panutan di wilayah Timur Tengah. Seperti salah satu kisah ulama asal Majalengka.

Majalengka merupakan satu wilayah di Jawa Barat yang mencetak ulama penggerak di masa penjajahan dan berhasil menjadi pemimpin dalam melawan penjajah.

Baca Juga: Abu Nawas Hendak Melahirkan dengan Dukun Bayi Sultan Harun Al Rasyid

Otong Syatori, nama ulama asal Majalengka yang memiliki kisah berguru kepada non muslim.

Otong Syatori merupakan putra bungsu dari pasangan kiai Muhammad Iskandar dan Hj Siti Mutmainah.

Secara garis keturunan Otong Syatori masih memiliki darah keturunan Sunan Gunung Jati jika melihat nasab dari sang ibu.

Baca Juga: Asal-usul Desa Malausma di Majalengka, Antara Versi Prajurit Mataram dengan Murid Syekh Abdul Muhyi

Sedangkan dari sang ayah, Otong Syatori merupakan keturunan kerajaan Banten.

Sebagai putra ulama, Otong Syatori dibekali ilmu agama sejak kecil di bawah asuhan sang ayah.

Dalam perjalanannya, Otong Syatori tidak hanya belajar agama saja tapi juga diajarkan untuk bergaul dengan siapapun tanpa memandang status sosial atau agama.

Baca Juga: Kisah Nyata Mengharukan Seorang Banser yang Bertemu Mbah Hasyim Asy'ari saat Kesulitan

Hal itu tercermin dari pergaulan Otong Syatori yang memiliki teman dari keturunan Cina. Otong Syatori terbilang akrab dengan anak-anak seusianya yang merupakan keturunan Cina.

Semua itu dilakukan sang ayah agar kelak bisa menjadi pribadi yang bijak dalam bermasyarakat.

Bukan hanya itu, Otong Syatori juga belajar kepada non muslim yang bernama Mr. Van Hoeven, salah satu pendeta dari Belanda.

Otong Syatori diperintah ayahnya untuk belajar huruf latin kepada Mr. Van Hoeven agar tidak hanya menguasai huruf Arab saja.

Baca Juga: KEUNIKAN BENDUNGAN PUTERAN dan Misteri Kuburan Belanda di Ligung Majalengka

Mr. Van Hoeven yang berstatus sebagai pendeta sudah barang tentu memiliki misi untuk menyebarkan agamanya di Indonesia.

Hal ini sebenarnya membuat KH Muhammad Iskandar, ayah Otong Syatori sedikit hawatir akan keyakinan Otong Syatori.

Namun, berkat didikan sang ayah semasa kecil, Otong Syatori berhasil menguasai huruf latin tanpa terpengaruhi ajaran agama Mr. Van Hoeven. Setelah beranjak dewasa, Otong Syatori menunaikan ibadah haji ke Mekkah.

Baca Juga: 'KAMPUNG JIN' di Majalengka, Semua Penduduk Hidup Kaya Raya

Setelah selesai melakukan ritual ibadah haji, Otong Syatori tidak langsung pulang ke Indonesia.

Otong Syatori mencari tempat untuk bermukim di Makkah dan mencari ilmu agar pengetahuan tentang Islam lebih dalam lagi.

Perjuangan Otong Syatori dalam mencari ilmu tidak sia-sia. Dia pulang ke Indonesia dan menjadi ulama besar dari Majalengka. Sejak pulang dari Makkah, Otong Syatori dikenal dengan nama KH Abdul Halim.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Potret KH Abdul Halim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x