Macan Tutul Hendak Terkam Seorang Habib, Beruntung Mbah Kholil Cucu Sunan Gunung Jati Datang

- 16 Juli 2022, 15:08 WIB
Macan Tutul Hendak Terkam Seorang Habib, Beruntung Mbah Kholil Cucu Sunan Gunung Jati Datang.
Macan Tutul Hendak Terkam Seorang Habib, Beruntung Mbah Kholil Cucu Sunan Gunung Jati Datang. /facebook/udin/

PORTAL MAJALENGKA - Syaikhona Kholil atau Mbah Kholil Bangkalan Madura memiliki silsilah nasab yang sambung hingga Sunan Gunung Jati.

Nasab keturunan yang begitu kuat yang dimiliki Mbah Kholil Bangkalan Madura ini menjadikan dirinya sosok yang menuruni leluhurnya Sunan Gunung Jati.

Mbah Kholil Bangkalan Madura sang cucu Sunan Gunung Jati ini menjadi sosok yang sangat alim dan memiliki keramat sakti para wali.

Baca Juga: Wali Sakti Syekh Muhammad Sholeh di Gunung Santri, Utusan Sunan Gunung Jati

Berikut kisah keramat sakti yang dimiliki Mbah Kholil Bangkalan Madura yang dilansir Portal Majalengka dari kanal YouTube Rio Fulana.

Mbah Kholil Bangkalan Madura terlahir di Kemayoran, Bangkalan pada sekitar tahun 1820, dan meninggal di Martajasa, Bangkalan 1925 Masehi.

Mbah Kholil Bangkalan Madura sang wali keramat ini meninggal dunia pada usia antara 104 sampai 105 tahun.

Baca Juga: KISAH WALI SUFI, Saat Kejujuran Abu Nawas Diuji Oleh Bangsa Jin

Mbah Kholil Bangkalan Madura berasal dari keluarga ulama, ayahnya Kyai Haji Abdul Latif mempunyai pertalian darah dengan Sunan Gunung Jati.

Ayah Abdul Latif adalah Kyai Hamim putra dari Kyai Abdul Karim bin Kyai Muharram bin Kyai Asror Karomah bin Kyai Abdullah bin Sayyid Sulaiman Basyiban.

Sayyid Sulaiman inilah yang merupakan cucu dari Sunan Gunung Jati dari pihak ibu.

Baca Juga: KISAH WALI SUFI, Abu Nawas Ramal Raja Harun Al Rasyid akan Mati

Pada satu ketika Mbah Kholil Bangkalan Madura kedatangan tamu berbangsa Arab, orang Madura menyebutnya Habib.

Saat waktu sholat datang, Mbah Kholil Bangkalan Madura seperti biasa menjadi imam dalam sholat jamaah dan sang tamu dari Arab ini pun menjadi makmumnya.

Namun seusai melaksanakan sholat Mbah Kholil Bangkalan Madura menemui tamunya orang Arab yang baru datang dan ikut menjadi makmum dalam sholatnya.

Sebagai orang Arab yang mengetahui kepastian bahasa Arab, sang Habib menghampiri Mbah Kholil Bangkalan Madura seraya berucap,

"Kyai bacaan al-fatihah antum kurang fasih" tegur sang Habib.

Setelah beberapa saat Habib dipersilahkan mengambil wudhu untuk melaksanakan salat isya.

Mbah Kholil Bangkalan Madura menunjukkan tempat wudhu yang ada di sebelah Masjid itu.

" silahkan ambil wudhu di sana" ucap Mbah Kholil Bangkalan Madura sambil menunjukkan arah tempat wudhu.

Baru saja selesai wudhu tiba-tiba sang Habib dikejutkan dengan munculnya macan tutul.

Habib terkejut dan berteriak dengan bahasa arabnya yang fasih untuk mengusir macan tutul yang makin mendekat itu.

Namun meskipun Habib mengucapkan bahasa Arab sangat fasih untuk mengusir macan tutul, Macan itu tidak pergi juga.

Mendengar ribut-ribut di sekitar tempat wudhu Mbah Kholil Bangkalan Madura datang menghampiri dan melihat ada macan.

Dan rupanya macan tutul inilah yang tampaknya menjadi penyebab keributan.

Mbah Kholil Bangkalan Madura mengucapkan sepatah dua patah kata yang kurang fasih.

Namun anehnya sang macan tutul yang mendengar kalimat yang dilontarkan Mbah Kholil Bangkalan Madura yang nampaknya kurang fasih itu macan tutul bergegas menjauh.

Dengan kejadian ini Habib paham bahwa sebetulnya Mbah Kholil Bangkalan Madura bermaksud memberi pelajaran kepada dirinya,

Bahwa suatu ungkapan bukan terletak antara fasih dan tidak fasih melainkan sejauh mana penghayatan makna dalam ungkapan itu.

Demikianlah salah satu keramat sakti yang dimiliki Mbah Kholil Bangkalan Madura. Sholu 'ala Nabi Muhammad.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube Rio Fulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x