Menurut Kurniawan dengan ditemukan dua korban tersebut sehingga seluruh korban sebanyak 9 orang tenggelam sudah ditemukan semuanya dalam kondisi meninggal dunia.
Kurniawan menjelaskan SAR dalam pencarian korban dengan metode ngebor atau membuat manuver air dengan perahu karet. Hal ini, dengan tujuan membuat gelombang air agar jasad korban muncul ke permukaan.
Baca Juga: Senin, Jabar dan DKI Jakarta Diprediksi Hujan, Warga Tetap Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
"Metode ini, ternyata betul korban yang di kedalaman air lebih dari 20 meter muncul bergeser di permukaan air kemudian baru dievakuasi," kata Kurniawan.
Data sembilan korban meninggal dunia kecelakaan air perahu tenggelam adalah:
Tituk Mulyani (38) warga Dukuh Krasak, Desa Mojoagung, RT 04/08, Kecamatan Karangrayung Grobogan
Naswa Cayla Welda (6) warga Dukuh Larangan, RT04/03, Desa Ketro, Karangrayung, Grobogan
Destri (8), warga Dukuh Karangmalang, RT 09/03, Desa Pilangrejo, Kecamatan Juwangi, Boyolali (anak dari Tinuk /korban selamat).
Zamzam Tabah Oktaviana (7), warga Dukuh Karangmalang, RT 09/03, Desa Pilangrejo, Juwangi, Boyolali,
Tri Iriana Wahyu Ningtyas (27), warga Dukuh Karangmalang, RT 09/03, Desa Pilangrejo Juwangi, Boyolali (ibu dari korban Zamzam),