BKB HIU Sebagai Upaya Atasi Stunting di Majalengka

1 Desember 2023, 10:00 WIB
LAUNCHING BKB HIU. Asda I Pemda Majalengka dan Kepala DP3AKB Majalengka serta ibu-ibu penggerak PKK, Pos Yandu dan penggerak BKB berfoto bersama setelah mengikuti acara launching Penggerak BKB HIU Sekar Arum Desa Karangsambung, bertempat di aula kantor Kecamatan Kadipaten. /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/


PORTAL MAJALENGKA - Upaya mengatasi angka stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak di masyarakat yang masih tinggi, terus dilakukan pemerintah dari tingkat pusat dan daerah.

Seperti halnya yang dilakukan pemerintah Provinsi Jawa Barat yang secara serempak melakukan launching kelompok penggerak Bina Keluarga Balita (BKB) Holistik Integratif Unggul (HIU) di 19 kota/kabupaten dan salahsatunya di Kabupaten Majalengka.

Launching BKB HIU Kabupaten Majalengka dilakukan dengan melaunching BKB HIU Sekar Arum Desa Karangsambung, Kecamatan Kadipaten yang sudah lama berdiri dan berkiprah dalam menanggulangi masalah stunting di masyarakat.

Baca Juga: Jadwal Penerbangan Pesawat Keberangkatan di BIJB Kertajati Majalengka Jumat, 1 Desember 2023

Kegiatan launching dilakukan di aula kantor Kecamatan Kadipaten dengan menghadirkan berbagai unsur terkait di bidang penanganan stunting, baik dari pihak pemerintah maupun para penggerak PKK dan kelompok masyarakat lainnya, akhir pekan kemarin.

Hadir dalam acara launching tersebut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Majalengka, Dr H Nasrudin, M.MPd dan Asisten Daerah bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Majalengka, Rd.Muhammad Umar Ma'ruf, S.Sos, M.Si yang mewakili dan membacakan sambutan Sekda Majalengka.

Dalam sambutannya, Rd.Muhammad Umar Ma'ruf mengatakan, pemerintah daerah sangat mendukung program penanggulangan dan penurunan angka stunting yang saat ini sedang menjadi perhatian serius pemerintah pusat.

Baca Juga: Tingkatkan Kreativitas Seni, SMP Ar Rahmat Kunjungan Edukasi ke Museum Kebudayaan Tanah Jatiwangi Art Factory

Keseriusan tersebut salahsatunya dengan dibuatnya payung hukum seperti SK Bupati terkait pembentukan kelompok penggerak penanganan stunting dan program-program di desa dan masyarakat guna menanggulangi dan menurunkan angka stunting.

"Acara launching kelompok penggerak BKB HIU ini sangat penting untuk menguatkan program penanggulangan dan penurunan angka stunting di masyarakat. Mudah-mudahan kelompok BKB HIU Sekar Arum dapat menjadi contoh dan motor penggerak bagi desa lainnya dalam upaya penanggulangan stunting di wilayah Kabupaten Majalengka khususnya," jelas Rd.Muhammad Umar Ma'ruf.

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Majalengka, Dr H Nasrudin, M.MPd mengatakan, sebenarnya kehadiran kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) ini di Kabupaten Majalengka khususnya sudah cukup lama dan ada sejak tahun 2019.

Baca Juga: Kabar Gembira! Henhen Herdiana Kembali Bergabung Latihan Bersama Persib Bandung

Hanya saja saat itu masalah stunting belum menjadi isu nasional sehingga keberadaan kelompok penggerak masyarakat dalam penanganan gizi buruk yang dialami balita atau saat ini lebih dikenal stunting, belum mendapat perhatian serius.

"Saat ini masalah stunting sudah menjadi isu nasional sehingga berbagai program dilakukan oleh pemerintah dari tingkat pusat dan daerah. Kita sebagai bagian yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, tentunya memiliki peranan penting dalam penanganan stunting dan menurunkan gizi buruk yang dialami masyarakat," jelasnya.

Ditegaskan Nasrudin, program penanggulangan dan penurunan stunting yang dilakukan pemerintah saat ini dengan tujuan untuk mewujudkan generasi Indonesia Emas di tahun 2040.

Baca Juga: Alasan Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak Datangkan Stefano Beltrame: Ingin Lebih Banyak Gol dan Assist

Meskipun waktunya masih cukup lama, tetapi program penanggulangan dan penurunan angka stunting harus benar-benar dilakukan secara serius agar masyarakat khususnya anak-anak usia 0 sampai 1000 hari sejak lahir terbebas dari gizi buruk yang menyebabkan terganggunya pertumbuhannya.***

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler