Selat Sunda Diguncang Gempa, Getarannya Sampai di Dalam Rumah, Seperti Truk Melintas

23 Mei 2021, 16:46 WIB
Pusat Gempa Bumi Dua Kali di Banten /InaTEWS BMKG

PORTAL MAJALENGKA - Dua kali gempa bumi mengguncang Selat Sunda disebabkan aktivitas sesar lokal, Minggu 23 Mei 2021.

Dilaporkan gempa tidak menyebabkan taunami. 

BMKG menyebutkan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

Baca Juga: 279 Juta Data Penduduk Indonesia Bocor di Internet, Mabes Polri Bergerak Periksa Sejumlah Pihak

Guncangan gempa bumi tersebut dirasakan di Kalapnunggal, Sukabumi, Labuan, Munjul, Rangkasbitung, Banjarsari, Cileles, Cirinten, dan Bayah II-III MMI.

Getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk sedang melintas.

Dilihat dari episenter gempa bumi pertama terletak pada koordinat 6,59 LS dan 105,45 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 17 kilometer arah Barat Laut Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten pada kedalaman 10 kilometer.

Baca Juga: Dikabarkan Gelar OTT di Pandeglang, KPK: Sejauh Ini Tidak Ada OTT Tersebut

Gempa bumi kedua terletak pada koordinat 6,64 LS dan 105,43 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 16 kilometer arah Barat Laut Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten pada kedalaman 10 kilometer.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (thrust fault).

Info pendahuluan BMKG menunjukkan gempa bumi pertama pukul 10.48 WIB memiliki parameter awal gempa pertama M5,0.

Baca Juga: Satu Penumpang Kapal Tenggelam di Jambi Ditemukan Nelayan Tewas Mengapung di Laut

Kemudian gempa kedua pada pukul 10.50 WIB berkekuatan M5,4 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M4,9 dan M5,2.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno menyebut, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.

“Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 6 kali aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan rentang magnitudo M2,8 sampai M4,6,” ujar Bambang.

Bambang mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Mayarakat juga diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.****

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler