Berkunjung ke Majalengka, Jangan Lupa Datang ke 9 Tempat wisata ini!

- 6 September 2020, 01:28 WIB
Wisata Gunung Karang, di Blok Pancurendang Tonggoh Kelurahan Babakan Jawa Kecamatan Majalengka.
Wisata Gunung Karang, di Blok Pancurendang Tonggoh Kelurahan Babakan Jawa Kecamatan Majalengka. /Instagram/egimoto

PORTAL MAJALENGKA - Liburan ke Majalengka Jawa Barat, banyak destinasi wisata yang menarik untuk dijelajahi.

Wilayah Majalengka yang memiliki perpaduan dataran rendah di bagian utara dan wilayah perbukitan di bagian tengahnya ini membuat kota dengan julukan kota angin punya segudang destinasi wisata alam yang menarik untuk dikunjungi.

Dari data dinas pariwisata dan kebudayaan (Disparbud) kabupaten Majalengka setidaknya ada 9 tempat yang masuk top destinasi Majalengka, apa saja? 

Baca Juga: Jamsostek Coret 1,6 Juta Penerima BLT Rp 600 Ribu, Cek Nama Anda Disini!

1. Gunung Panten Paralayang

Selain di Cililin Bogor, wisata paralayang dengan pemandangan pegunungan dapat Anda temukan di Majalengka, tepatnya di kawasan wisata paralayang Gunung Panten, Kelurahan Munjul.

Di tempat ini, Anda dapat menikmati teduhnya pemandangan Gunung Ciremai, hamparan kawasan persawahan yang hijau, serta lanskap Majalengka dari ketinggian 300 mdpl.

Paralayang bukan satu-satunya wahana menarik yang bisa Anda temukan di sini.

Baca Juga: Tumbuhan Langka, yang Hanya Ada di Indonesia

Anda juga dapat mencoba wahana gantole yang sudah disiapkan pengelola, tentunya dengan harga paket wisata yang bervariasi.

Paket tandem paralayang dipatok dengan harga sekitar Rp350.000-Rp450.000, sedangkan untuk paket wahana gantole dibanderol mulai Rp450.000-Rp650.000.

Harga tersebut tentunya sudah termasuk makanan, minuman, suvenir, dan dokumentasi. Namun harga juga bisa sewaktu-waktu berubah.

Baca Juga: Hingga 5 September 2020, Ini Sebaran Covid-19 di 34 Provinsi

2.Terasering Panyaweuyan

Untuk Anda yang gemar berburu tempat dengan pemandangan yang asyik untuk dipotret, datanglah ke objek wisata Panyeweuyan Argapura yang berlokasi di Desa Sukasari Kaler, Majalengka. 

Pemandangan yang paling banyak diburu wisatawan tidak lain adalah hijaunya persawahan, tanaman bawang dan terasering yang ada di sekitarnya.

Hamparan hijau yang berpadu dengan birunya langit sudah tentu menjadi pemandangan yang mampu memanjakan mata siapapun yang menatapnya. Bahkan, saking indahnya, banyak orang mengatakan bahwa Panyaweuyan Argapura ini tidak ubahnya Bukit Bintang-nya Majalengka.

Baca Juga: 3M Prokes ka Kober Murid Yatim Piatu ti Bhabinkamtibmas Polsek Majalengka Kota

Kawasan wisata Panyaweuyan Argapura dibuka setiap hari.

Waktu paling tepat untuk mengunjungi tempat wisata di Majalengka ini adalah saat pagi hari menjelang matahari terbit.

Anda dapat menikmati suasana syahdu ditemani kabut sesaat sebelum matahari menampakkan sinarnya.

Pokoknya, Anda akan disuguhi berbagai pemandangan yang luar biasa indahnya sejauh mata memandang.

Di sebelah barat, hijaunya Lembah Cilongkrang yang segar dapat menjadi objek pas untuk bidikan kamera. Bergeser ke arah timur, gagahnya Gunung Ciremai hadir untuk melengkapi momen intim Anda bersama alam.

Baca Juga: Kejari Majalengka Malire ka Wartawan, Masrahkeun Sembako jeung Masker

3. Patilasan Prabu Siliwangi

Majalengka pun tak lupa menawarkan objek wisata ziarah yang patut Anda kunjungi, yakni petilasan Prabu Siliwangi yang terletak di desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh.

Konon, tempat wisata di Majalengka ini merupakan tempat istirahat Prabu Siliwangi sebelum akhirnya “moksa”, atau menghilang secara gaib.

Petilasan Prabu Siliwangi ini memiliki bentuk berupa menhir yang selalu ditutup kain putih.

Baca Juga: Mengintip Sirkuit Mandalika, Race MotoGP 2021 di Indonesia

Di petilasan Prabu Siliwangi, pengunjung dapat menjumpai kera yang bergelantungan di rimbunnya pepohonan yang mengelilingi kawasan petilasan.

Tak hanya itu, daya tarik lain yang dimiliki tempat wisata bersejarah ini adalah adanya dua mata air yang bernama Telaga Emas dan Telaga Pancuran.

Bagi masyarakat setempat, air yang berasal dari dua mata air tersebut dianggap suci.

Itulah sebabnya ada aturan yang mengharuskan peziarah untuk menyucikan diri dengan air dari dua telaga tersebut.

Baca Juga: Siap-siap! Tahun Depan, MotoGP digelar di Indonesia

4. Curug Muara Jaya

Curug Muara Jaya merupakan salah satu tempat wisata terpopuler di Majalengka yang berada di Kampung Apuy, Desa Sidamukti, Argapura.

Curug Muara Jaya merupakan tempat wisata di Majalengka yang paling pas untuk Anda yang ingin menenangkan pikiran.

Bagaimana tidak? Curug ini memiliki pemandangan memukau dengan hawanya yang sejuk dan teduh. Tanah di sekitaran curug yang subur pun menjadikannya sebagai ladang tanaman sayur dan palawija yang produktif.

Baca Juga: Cari Wisata Edukasi? Datang ke Rajagaluh Majalengka!

Curug Muara Jaya memiliki debit air yang cukup besar, terutama saat musim hujan, dan biasanya akan surut saat musim kemarau.

Jika Anda ingin puas menikmati segarnya percikan air curug, musim hujan mungkin merupakan waktu yang tepat untuk berkunjung ke Curug Muara Jaya.

Namun, Anda tentunya perlu waspada sebab debit air curug yang besar dapat berbahaya bagi pengunjung.

Nah, kalau tertarik, Anda bisa langsung datang ke lokasi Curug Muara Jaya yang berjarak sekitar 25 km dari pusat kota Majalengka.

Agar dapat lebih puas menikmati panorama sekitar curug yang memukau, Anda dianjurkan untuk berkunjung pada pagi hari sebelum tempat wisata di Majalengka yang satu ini ramai dikunjungi para wisatawan.

Baca Juga: Cipulus Desa Wisata Baru di Majalengka

 

5. Curug Cipeuteuy

Curug Cipeuteuy merupakan salah satu tempat wisata di Majalengka yang paling populer di media sosial.

Nama “cipeuteuy” konon berasal dari sejarah kawasan sekitar curug yang dulunya dikelilingi pohon petai raksasa.

Objek wisata yang juga merupakan kawasan hutan konservasi ini berlokasi di Bumi Perkemahan Desa Bantaragung, atau sekitar 24 km dari arah timur pusat kota Majalengka.

Baca Juga: Majalengka Campervan Luncurkan Paket Santuy One Day Trip

Di kawasan wisata ini, Anda tidak hanya dapat menikmati segarnya percikan air dari curug, tapi juga dapat langsung menyaksikan indahnya bunga anggrek yang dibudidayakan di dalam hutan lindung.

Tak hanya itu, kawasan konservasi Curug Cipeuteuy pun merupakan rumah bagi elang jawa serta beragam jenis flora dan fauna lainnya.

Mengingat statusnya sebagai kawasan koservasi, para pengunjung diharapkan agar dapat menjaga kebersihan area wisata dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Baca Juga: Hari Pelanggan, Pertamina Resmikan Bright Store Konsep Baru

Fasilitas pendukung yang dimiliki objek wisata yang satu ini pun cukup lengkap, yakni terdiri dari kamar mandi, lahan parkir, gazebo, warung, saung, area hiking, dan masih banyak lagi.

Untuk dapat masuk ke tempat wisata di Majalengka ini, pengunjung diharuskan membayar tiket masuk seharga Rp10.000 untuk dewasa serta Rp5.000 untuk anak-anak.

Baca Juga: Shalat Jumat di Desa Sumber Kulon, Pulangnya Dapat Makan Gratis di Warung Amal

6. Jalur Pendakian Apuy (Gunung Ciremai)

Bagi Anda yang menyukai petualangan, berkunjung ke wisata Majalengka yang satu ini.

Untuk menuju ke gunung Ciremai, Anda harus melakukan pendakian terlebih dahulu. Secara administratif, gunung Ciremai ini termasuk dalam 3 wilayah yang saling berdekatan, yaitu Majalengka, Kuningan dan Cirebon.

Gunung ini memiliki ketinggian 3.078 mdpl.

Sebelum Anda memutuskan mendaki ke gunung Ciremai, Anda setidaknya harus mengetahui medan gunung dan didampingi oleh orang yang sudah terbiasa mendaki gunung Ciremai untuk memastikan keamanannya.

Baca Juga: Kajari Majalengka, Panggil 15 Orang Saksi Terkait Dugaan Tindak Pidana Korupsi di BUMD

7. Situ Cipanten

Situ Cipanten Majalengka, Jawa Barat merupakan destinasi wisata alam dengan panorama yang apik.

Obyek wisata satu ini jadi salah satu alternatif berlibur masyarakat sekitar atupun juga para traveler. Belakangan, pamor dari Situ Cipanten Majalengka ini naik daun.

Hal tersebut berkat banyaknya pengunjung yang mengunggahnya di media sosial.

Baca Juga: Sesuaikan Standar WHO, Jawa Barat Akan Tes PCR 500 Ribu Orang

Situ Cipanten ini berada di Desa Gunung Kuning, Kecamatan Sindang, Kabupaten Majalengka.

Situ Cipanten ini merupakan danau yang memiliki luas kurang lebih satu hektar. Dahulu, digunakan untuk pengairan dan juga perikanan.

Sementara itu sumber air di Situ Cipanten ini berasal dari tujuh mata air, maka dari itu meskipun musim kemarau tiba, tidak akan kering.

Baca Juga: Kepala Satpol PP dan Damkar Majalengka Akui Semua Kendaraan Operasional Sudah Rusak

8. Cikadongdong River Tubbing

Salah satu potensi alam yang kini tengah digarap dan dikembangkan oleh anak-anak muda Desa Payung Rajagaluh adalah River Tubing atau menyusuri sungai dengan menggunakan ban di Sungai Cikadondong yang menjadi batas Desa Payung dan Desa Teja Kecamatan Rajagaluh.

Sungai Cikadondong, sungai yang amat jernih dan berhulu di Gunung Ciremai.

Baca Juga: Jurus Kajari Bangun Komunikasi Dengan Wartawan Majalengka

Dengan arus yang tidak begitu kencang namun terdapat beberapa jeram yang dimanfaatkan oleh anak muda Desa Payung untuk dijadikaan wahana wisata baru di Majalengka, yaitu river tubing.

Tak terasa jalur sepanjang 250 meter dilalui dengan wahana river tubing yang memakan waktu tempuh sekitar 10-15 menit.

Wahana River Tubing Sungai Cikadondong bisa menjadi destinasi wisata favorit baru di Majalengka selain karena berada di wilayah Majalengka sendiri, air sungai yang jernih membuat para pengunjung yang datang kesini tak akan merasa puas hanya satu kali menikmatinya.

Baca Juga: Sukabumi Dilanda Gempa 2,7 Magnitude

9. Gunung Karang

Wana Wisata Gunung Karang terletak di Blok Pancurendang Tonggoh Kelurahan Babakan Jawa Kecamatan Majalengka.

Lokasi wisata ini tidak terlalu jauh dari pusat kota Majalengka, hanya berjarak sekitar 6,5 KM atau dapat ditempuh dalam waktu kurang dari setengah jam saja.

Menuju Gunung Karang Baraya bisa arahkan kendaraan menuju selatan dari arah Pasar Mambo menuju arah Babakan Jawa.

Setelah tiba di depan Kantor Kelurahan ambil jalan arah kanan samping kantor tersebut lalu ikuti hingga percabangan di Blok Bungur lalu belok kiri mengarah ke Pancurendang Tonggoh.

Baca Juga: Sesuaikan Standar WHO, Jawa Barat Akan Tes PCR 500 Ribu Orang

Ikuti jalan tersebut dan tak usah khawatir karena mayoritas jalan mulus namun perlu ekstra hati-hati karena jalan menajak dan agak sempit.

Setelah sampai di Pancurendang Tonggoh tetap ikuti jalan semula yang berhotmiks hingga keluar dari perkampungan dan menemukan percabangan jalan, dari situ baraya belok kanan yang sudah terdapat plang nama objek wisata Gunung Karang.

Jalan menuju Gunung Karang dari percabangan ini masih berupa batu dan tanah lempung sehingga cukup menyulitkan apalagi ketika hujan atau setelah hujan.

Jarak dari percabangan tadi hingga kawasan parkir wana wisata Gunung Karang sekitar 300 meter.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x