Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon, Perlawanan Ki Jatira Terhadap Penjajah Belanda

- 4 April 2024, 04:32 WIB
Kawasan Ponsok Pesantren Babakan, Ciwaringin, Cirebon yang dulu dirintis oleh Ki Jatira.
Kawasan Ponsok Pesantren Babakan, Ciwaringin, Cirebon yang dulu dirintis oleh Ki Jatira. /Tangkapan Layar Youtube Jona Vlog

Kedatangan Ki Jatira disambut gembira oleh seluruh masyarakat. Bentuk keseriusannya dalam mengembangkan Islam di pedukuhan Babakan, diwujudkan dengan membangun kembali Pesantren Babakan pada tahun 1722 yang berjarak sekitar 400 M dari tempat yang pertama.

Perjuangan yang dilakukan oleh Ki Jatira untuk membangun pesantren kembali mendapatkan cobaan dari Belanda. 

Mendengar ketenaran nama Ki Jatira yang berhasil kembali membangun sebuah pondok pesantren dan mengajarkan ilmu agama serta kanuragan. 

Hal ini membuat Belanda kembali memilki inisiatif untuk menyerang dan menghancurkan pesantren yang baru kembali dibangun oleh Ki Jatira tersebut. 

Pada tahun 1751, Belanda kembali menyerang padepokan yang sudah dibangun oleh Ki Jatira. 

Namun, sebelum Belanda melakukan penyerangan, Ki Jatira beserta keluarga dan santrinya, sudah terlebih dahulu mengetahui info tersebut.

Ki Jatira dan seluruh santrinya berhasil menyelamatkan diri dengan mengungsi ke Desa Kajen Kecamatan Plumbon Cirebon. 

Melihat kondisi pesantren yang sudah kosong dan tak berpenghuni, belanda akhirnya membakar seluruh bangunan pesantren hingga mengalami kerusakan yang cukup parah.

Pada tahun 1753 Ki Jatira mengalami sakit yang cukup serius ditambah dengan umur yang sudah sangat Uzur. 

Ki Jatira akhirnya wafat pada tahun yang sama dalam pengungsiannya dari kejaran Belanda. Jenazahnya dimakamkan di tanah kelahirannya, di Desa Kajen Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon. 

Halaman:

Editor: Rahman Prayitno Sodikin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah