Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon, Perlawanan Ki Jatira Terhadap Penjajah Belanda

- 4 April 2024, 04:32 WIB
Kawasan Ponsok Pesantren Babakan, Ciwaringin, Cirebon yang dulu dirintis oleh Ki Jatira.
Kawasan Ponsok Pesantren Babakan, Ciwaringin, Cirebon yang dulu dirintis oleh Ki Jatira. /Tangkapan Layar Youtube Jona Vlog

Di wilayah ini, syekh Hasanuddin membuat mushola kecil yang digunakan untuk untuk mengajarkan tentang agama Islam. 

Julukan Ki Jatira sendiri disematkan oleh murid-murid Syekh Hasanuddin, hal ini karena kebiasaan sang kiai yang setiap kali beristirahat di bawah dua pohon jati ketika sedang membangun mushola. 

Julukan Ki Jatira sendiri mengandung arti Ki berarti Kiai, Jati berarti pohon jati dan ra berarti loro atau dua.

Bukan tanpa sebab saat Ki Jatira memilih Babakan sebagai tempat di mana dirinya membangun padepokan atau pesantren.

Dipilihnya wilayah Babakan untuk dikembangkan menjadi wilayah pesantren, dikarenakan sosok Ki Jatira yang sangat dekat dengan masyarakat miskin. 

Kondisi Babakan yang memiliki lahan yang cukup kering dan sulit untuk dikembangkan dalam sektor pertaniannya.

Hal ini membuat Ki Jatira tertantang untuk mengembangkan wilayah ini sebagai pusat pendidikan Islam dan menjaga masyarakat untuk lepas dari pengaruh kekuasaan Belanda.

Pada thaun 1718 penjajah Belanda melakukan penyerangan terhadap padepokan Ki Jatira yang berada di Pedukuhan Babakan. 

Walaupun serangan tersebut sempat mendapatkan perlawanan sengit dari para santri dan masyarakat, namun Belanda akhirnya memenangi peperangan tersebut dan berhasil menghancurkan Padepokan Ki Jatira.

Pada tahun 1721, Ki Jatira kembali ke pedukuhan Babakan untuk kembali melanjutkan perjuangannya dalam mengembangkan Islam. 

Halaman:

Editor: Rahman Prayitno Sodikin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah