MENGENAL Pengisian Daya Cepat pada  Smartphone, Berikut Proses Kerja dan Jenisnya

- 12 Desember 2023, 13:47 WIB
Pengisian daya cepat menjadi salah satu alasan konsumen membeli smartphone.
Pengisian daya cepat menjadi salah satu alasan konsumen membeli smartphone. /Pixabay.com/Denvit

PORTAL MAJALENGKA - Selain spek terbaik, pertimbangan lain konsumen saat ini dalam memilih smartphone adalah melihat jenis pengisian daya cepat yang dimiliki perangkat tersebut.   

Penggunaan smartphone yang sudah begitu mobile, membuat seseorang tidak mau berlama-lama menunggu pengisian daya baterai pada perangkat mereka. Karena itu pengisian daya cepat menjadi alternatif tepat untuk pemenuhan kebutuhan itu.

Merespon hal itu sebagian besar produsen smartphone saat ini telah menerapkan tekhnologi pengisian daya cepat pada produk yang mereka keluarkan.

Baca Juga: INTIP Spek dan Fitur-fitur Inovatif Smartphone Jagoan Multitasking, Samsung Galaxy Z Fold5

Dalam pemasaran smartphone terkini, beberapa produsen sudah banyak yang berani menawarkan pengisian daya cepat dengan menuliskan angka seperti 80% dalam 30 menit atau pengisian full 100% dalam waktu kurang dari satu jam dan lainnya.

Penerapan teknologi pengisian daya cepat memang sudah menjadi keharusan, selain karena tuntutan konsumen, ukuran spek dari smartphone itu sendiri juga kian besar. Pastinya hal itu butuh baterai yang lebih besar untuk mengimbangi konsumsi daya tambahan.

Dengan adanya upaya peningkatan pada sektor pengisian daya cepat ini, pengguna tidak lagu dibuat menunggu berjam-jam untuk mengisi ulang daya smartphone mereka.

- Proses pengisian daya cepat

Nah, kali ini bakal sedikit kami ulas mengenai proses pengisian daya cepat pada baterai smartphone, sebagaimana berikut.

Pengisian daya cepat ini erat kaitannya dengan peningkatan kuat arus atau watt pada baterai smatphone. Dalam hal ini beberapa produsen kini telah mampu menyediakan pengisian daya dengan satuan watt yang bervariasi, ada 15W, 50W, 80W, dan 100W.

Jadi pada tingkat dasar, pengisian daya cepat dilakukan dengan cara meningkatkan jumlah watt yang dikirim ke baterai smartphone. Port USB dasar mengirimkan 2,5W ke perangkat yang terhubung, dan pengisi daya yang lebih cepat meningkatkan jumlah ini.

Baca Juga: Generasi Petani Milenial di Cirebon Hanya 14,84 persen, Jumlah Terbanyak Wilayah Kapetakan

Secara garis besar proses pengisian daya terbagi dalam tiga tahap. Pada tahap pertama adalah arus konstan. Tahap ini kondisi tegangan yang terkirim meningkat menuju puncaknya, sementara itu untuk arusnya tetap konstan pada tingkat tinggi. Pada fase ini daya bisa terkirim  ke perangkat dengan cepat.

Selanjutnya pada tahap kedua proses pengisian daya mengalami saturasi, yakni  fase dimana tegangan yang mengalir sudah mencapai puncak sementara kuat arus  menurun.

Kemudian tahap ketiga terjadi trickle (topping). Pada fase ini, aliran daya mengalir lambat, atau secara berkala  daya  mengalir dengan jumlah topping yang rendah ketika smartphone mengkonsumsinya dari baterai.

- Jenis-jenis pengisian daya cepat

Adapun jumlah daya serta lamanya setiap proses pengisian daya tergantung pada  ketentuan standar pengisian daya masing-masing produsen smartphone. Karena tiap produsen dalam pengembangan pengisian daya ini memiliki standar output berbeda.

Berikut inilah beberapa jenis standar pengisian daya yang sudah diterapkan oleh para produsen smartphone, di antaranya:

Baca Juga: Lupakan Kekalahan saat Jumpa Persik Kediri, Pelatih Persib Bandung Ajak Semua Fokus Hadapi Bali United

1. Penguasaan Daya Cepat USB-PD

Setiap smartphone memiliki koneksi kabel pengisian daya berupa USB. Untuk mendukung hasil daya agar lebih besar maka port USB pada smartphone, kemudian dibuatkan standar USB-PD. Dengan standar  ini output daya yang dihasilkan bisa mencapai maksimum 100W.

Hasil daya output yang besar tersebut  sebagian besar sudah digunakan pada  smartphone unggulan saat ini serta bisa dimanfaatkan pula untuk beragam perangkat lainnya.

Teknologi USB-PD ini juga kini telah disertakan pula pada semua perangkat USB 4, dan itu diharapkan bisa membantu menstandarkan pengisian daya cepat pada  perangkat tersebut.

2. Pengisian daya cepat Qualcomm

Qualcomm merupakan chipset yang banyak digunakan perangkat Android unggulan, memiliki kompatibilitas bawaan dengan standar Quick Charge. Quick Charge 4+ yang terbaru memiliki output daya maksimal 100W.

3. Pengisian daya cepat adaptif Samsung

Perangkat Samsung terutama lini Galaxy sudah menggunakan standar ini. Standar pengisian cepat adaptif Samsung memiliki output daya maksimum 18W dan secara otomatis mengubah kecepatan pengisian daya untuk mempertahankan umur baterai.

Baca Juga: Prabowo Optimis Hilirisasi Menjadikan Masa Depan Indonesia Maju

4. Pengisian daya cepat warp OnePlus

Sementara itu smatphone OnePlus menggunakan standar Warp Charging yang eksklusif. Standar ini mampu mengisi daya perangkat mereka hingga 30W. Bahkan tersedia pula pengisian daya 30W berkecepatan penuh.

5. Pengisian daya cepat Super VOOC Oppo

Oppo menggunakan standar Pengisian daya eksklusif yakni Super VOOC. Standar pengisian daya cepat  Oppo ini mampu mengisi daya perangkat mereka hingga 50W.

Adapun bagi sebagian besar perusahaan yang tidak memiliki teknologi pengisian daya sendiri umumnya menggunakan USB-PD atau Qualcomm Quick Charge seperti Apple, LG, Samsung, dan Google. Atau menyesuaikannya dengan perangkat tertentu.

Secara umum peningkatan kecepatan pengisian daya dilakukan dengan meningkatkan voltase adaptor mereka. kecuali Oppo dan OnePlus. Keduanya  secara signifikan lebih memilih meningkatkan arus daripada voltase.

Kendati demikian pengisian daya cepat dengan standar seperti yang digunakan Oppo dan OnePlus membutuhkan penggunaan kabel khusus milik mereka.

Beberapa produsen terus meningkatkan kecepatan pengisian daya. Dalam beberapa tahun ke depan, dipastikan akan semakin banyak perusahaan yang bereksperimen dengan teknologi pengisian daya cepat serta akan muncul banyak standar baru di industri ini.

Baca Juga: Cek di Sini Deretan Smartphone OPPO dengan RAM Besar, Kamera Terbaik dan Harga Ringan

Meski begitu diperkirakan sebagian besar standar pengisian daya ke depan masih tetap menggunakan USB-PD sebagai tulang punggungnya.

Selain pengisian daya cepat  melalui kabel  juga telah muncul pengisian daya cepat nirkabel.  Sistem pengisian jenis ini dilakukan dengan cara mengirimkan daya dalam jumlah besar secara nirkabel. Sistem ini dapat menjadi berbahaya tanpa manajemen termal yang tepat.

Kekurangan dari sistem pengisian daya cepat nirkabel masih jauh lebih lambat jika dibanding dengan kabel. Karena itu perusahaan teknologi masih terus mencari cara untuk mengelola sistem tersebut.

Kabar terbaru OnePlus telah mampu merilis pengisian daya nirkabel 30W yang memiliki kipas besar untuk memberikan aliran udara yang cukup. *

Editor: Ayi Abdullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x